Rabu, 01 Februari 2012

PEMBAYARAN RASKIN SECARA ONLINE ; Bulog Banyumas Jadi Percontohan di Indonesia


Untuk memudahkan satuan tugas (satgas) raskin di desa dan kecamatan yang ada di empat kabupaten di wilayah eks Karesidenan Banyumas dalam pembayaran beras miskin (raskin), Bulog Sub Divre Banyumas menerapkan pembayaran raskin tahun 2012 dilakukan secara online. Selain memudahkan satgas raskin saat membayar, juga memudahkan pihak Bulog dan empat Pemkab di eks Karesidenan Banyumas saat mengecek apakah sudah membayar apa belum, dan berapa uang pembayaran yang sudah masuk.
Kepala Bulog Sub Divre BanyumasWitono SH MM mengemukakan  kepada KR, Selasa (31/1) di kantornya. Pembayaran raskin secara online dengan program BRI Virtual Acaunt (Briva) dimulai Januari 2012. Sebelumnya Bulog Sub Divre Banyumas sudah melakukan sosialisasi kepada satgas raskin di 1.132 desa yang tersebar di empat kabupaten di wilayah kerja Bulog Sub Divre Banyumas yakni Kabupaten Banyumas, Cilalcap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Kelebihan pembayaran raskin secara online, yakni memudahkan pihak bagian perekonomian di empat Pemkab dan Bulog Sub Divre Banyumas saatmelakukan pengecekan pembayaran, sehingga bisa dipantau mana yang sudah membayar dan mana yang belum. “Setiap desa memiliki password sendiri,” ungkap Witono.
Sedang pembayaran raskin secara online, bagi satgas raskin di desa tidak ada kendala, karena satgas seperti biasanya setelah menerima uang pembayaran raskin warga miskin setelah uangnya terkumpul langsung membayarkan di BRI unit yang ada di tidak jauh dari desa. Pembayaran raskin untuk empat kabupaten setiap bulannya mencapai Rp10,7 miliar. Uang sebanyak itu berasal dari 445.605 rumah tangga miskin (RTS) yang tersebar di empat kabupaten. Sedang beras miskin yang didistribusikan kepada 445.605 RTS itu setiap bulan  6.684.075 kilogram.
72 Kontraktor Diseleksi
.Untuk persiapan penyerapan gabah dan beras tahun 2012, dengan rencana penyerapan sebanyak 135 ribu ton, Bulog Sub Divre Banyumas kemarin sudah selesai melakukan seleksi terhadap 73 kontraktor yang tiga di antaranya tiga Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Bahkan Bulog sudah mulai melakukan kontrak pembelian gabah untuk bulan Januari sebanyak
300 ton beras dan 15 ton gabah.
Untuk pembelian gabah dan beras petani untuk bulan Januari 2012 masih menggunakan harga pembelian pemerintah standar lama yakni   beras Rp 6.000/kilogram. Sedang pada pembelian beras pada awal Februari akan berubah untuk beras Rp 6.500/kilogram dan gabah 4.140/kilogram kering giling.
Perubahan harga pembelian pemerintah itu, setelah Bulog mendapat informasi, pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) naik sekitar 28% dari HPP sebelumnya. Kenaikan sebesar 28%  karena disesuaikan dengan harga pasaran dalam kondisi saat ini, sudah tinggi.

Sumber : Kedaulatan Rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar