Presiden PHP (Perjuangan Hukum & Pembangunan) Aldian Pinem (foto)
mengatakan, dalam mengantisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok
(Sembako) di pasaran, maka pemerintahah hasil Pemilu 2014 perlu
menjadikan Badan Urusan Logistik (Bulog) menjadi satu kementerian.
“Apalagi, masalah pengadaan daging lembu/sapi yang cenderung harganya
selalu melonjak menjelang hari-hari besar keagamaan,”katanya kepada
Suara Nasional di Medan, kemarin.
Menurutnya, dengan sistem perdagangan Indonesia masuk dalam “Pasar
Bebas” yang tidak bisa dielakkan pemerintah, sehingga terjadinya
pelonjakan harga Sembako.
Hal yang dapat diterapkan pemerintah dalam menekan kenaikan harga
Sembako, lanjutnya, membuat “Operasi Pasar” dengan cara mengimpor bahan
pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat. Yakni, melalui pesawat udara.
“Jadi, dengan adanya Kementerian Bulog, maka kementerian ini bersifat
independen/merdeka, sehingga tidak terikat lagi dengan
kementerian-kementerian lain dalam menstabilkan harga pasar. Sisi lain,
dengan keberadaan Bulog sebagai kementerian independen, maka kalangam
pedagang tidak sesuka hatinya lagi menetapkan harga kebutuhan pokok
masyatakat,” jelas Presiden PHP yang juga advokat kondang.
Dikemukakan kandidat Doktor Ilmu Hukum pada satu universitas
terkemuka di Jakarta ini, saat ini ada kecenderungan bahwa keberadaan
Bulog hanya menyalurkan beras bagi warga miskin (Raskin) ke
daerah-daerah dan tidak dilibatkan dalam mengantisipasi kondisi genting
seperti naiknya harga daging lembu/sapi.
Untuk itu, katanya, Bulog harus diberikan kewenangan dalam
menyediakan Sembako yang bersifat merdeka. Sehingga, Bulog tidak lagi
ketergantungan dengan kementerian-kementerian lainnya.
“Saya yakin, jika Bulog diberikan peran yang besar dan independen,
maka gejolak harga di pasaran menjelang datangnya hari-hari besar
keagamaan akan dapat diredam, karena mampu menstabilkan harga-harga,”
ujarnya. (ral)
Sumber : http://www.suaranasionalnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar