Perum Bulog Divre Jawa Tengah hingga akhir April lalu telah melakukan
penyerapan beras hingga 30 persen dari target di tahun 2016 yaitu
sebesar 144.000 ton dari target total sebanyak 505.000 ton.
Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Usep Karyana mengatakan, jika
dibandingkan periode sama tahun lalu, penyerapan beras kali ini jauh
lebih baik. Bahkan naik hingga empat kali lipat dari periode yang sama
di tahun lalu. “Naiknya cukup signifikan, Yaitu dari 34.000 ton setara
beras pada periode Januari – April tahun lalu, menjadi 505.000 ton,”
ujarnya.
Menurutnya, tingginya penyerapan beras di tahun ini terjadi karena
beberapa faktor. Di antaranya faktor cuaca yang lebih baik di tahun
sebelumnya, kemudian harga yang cenderung lebih stabil.
Sementara itu, hingga April lalu, penyerapan beras masuk dalam
kondisi yang cukup tinggi. Rata-rata serapan per hari saat ini mencapai
antara 4.500-5.000 ton per hari setara beras, atau 10.000 ton gabah.
Dengan penyerapan beras tertinggi masih didominasi dari wilayah Bulog
Sub Divre Pati yang memberikan kontribusi hingga 40 persen dari total
penyerapan beras di Jateng. Disusul kemudian Bulog Sub Divre Semarang,
Solo, Pekalongan, Banyumas dan Kedu.
Melihat kondisi penyerapan yang ada saat ini, lanjutnya, Bulog
optimis stok beras di Jateng mampu menopang ketahanan pangan hingga
bulan Agustus mendatang. Belum lagi, pada bulan Mei masih berlangsung
masa puncak panen. “Ketahanan stok beras bisa sampai pertengahan
Agustus. Prediksi puncak panen ini di April dan Mei. Sedangkan untuk
Lebaran besok, stok pun bisa dipastikan aman,” tandasnya.
http://www.radarsemarang.com/20160505/stok-beras-aman-hingga-agustus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar