HARGA gabah di sejumlah wilayah
bervariasi, Selasa (5/4). Di Temanggung, Jawa Tengah, memasuki musim panen,
harga gabah melorot hingga Rp3.500 dari sebelumnya Rp4.000 per kilogram.
Akibatnya, sejumlah petani enggan
menjual gabah. “Saya simpan dulu. Kalau harganya naik lagi, saya baru akan
menjualnya,” kata Suwarti, 40, petani di Kelurahan Madureso, Temanggung.
Keputusan yang sama juga dipilih
Safaul, 45, petani di Desa Balerejo, Kecamatan Tlogomulyo. “Saya tidak mau rugi
lantaran harga gabah sekarang tengah menurun.”
Pria yang memiliki 1 hektare lahan
itu pada musim panen kali ini hanya bisa membawa 4,8 ton gabah karena curah
hujan yang masih tinggi. Padahal, jika cuaca mendukung, biasanya ia bisa panen
hingga 7 ton gabah kering panen.
Kondisi berbeda terjadi di Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat. Harga gabah terus meningkat.
“Harga gabah mencapai Rp4.200 per
kilogram. Bahkan, ada petani yang menawarkan harga Rp4.700,” ungkap Sekretaris
Kelompok Tani Nelayan Andalan Indramayu, Sutatang.
Ia menambahkan, tahun ini luas
tanaman padi yang panen bertambah dari 30 ribu hektare menjadi 35 ribu hektare.
“Cuaca sangat mendukung sehingga petani tidak terburu-buru menjual gabah ke
tengkulak. Dengan kadar air yang lebih baik, gabah pun bisa dilego lebih
tinggi,” tandas Sutatang.
Kabar gembira datang dari Banyumas,
Jawa Tengah. Bulog setempat terus menggenjot penyerapan beras saat memasuki
musim panen raya. Sampai kemarin, ada kontrak 4.500 ton dan beras masuk ke
gudang mencapai 3.500 ton.
“Stok untuk melayani program beras
sejahtera bisa mencukupi. Setiap hari ada 400 ton beras yang bisa diserap,”
ungkap Humas Bulog Banyumas, M Priyono.
Sebaliknya, di Klaten, Bulog
kesulitan menyerap gabah dan beras. Para tengkulak berani membeli gabah dan
beras di atas harga patokan pemerintah.
Dari Surakarta, PT Perkebunan
Nusantara IX berencana memperluas lahan khusus tanaman tebu hingga 1.000
hektare. “Perluasan lahan akan dijalankan tahun ini,” kata Direktur Keuangan
PTPN IX, Herry Triyatno.
http://www.mediaindonesia.com/news/read/38523/harga-turun-penanam-simpan-gabah/2016-04-06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar