Pemerintah menyetujui impor 300.000 ton gula untuk cadangan
nasional sesuai usulan Badan Urusan Logistik (Bulog). Gula ini
dibutuhkan oleh Bulog sebagai lembaga stabilisator.
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengungkapkan besaran itu
berdasarkan perhitungan dewan gula yang memperkirakan Indonesia harus
memiliki cadangan 200.000-300.000 ton untuk memenuhi kekurangan produksi
nasional.
"Pengadaan buffer stok permohonan oleh Bulog sudah disepakati. Tentu
ada masukan-masukan dari kementerian terkait," ujarnya di Kementerian
Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12).
Gita menegaskan aksi impor ini nantinya akan dilakukan oleh Bulog.
Namun, realisasinya masih menunggu persetujuan Menko Perekonomian Hatta
Rajasa.
Sementara, Kepala Bulog Sutarto mengatakan instansinya sebagai
stabilisator akan memastikan di masa mendatang tidak akan terjadi
kenaikan harga gula di suatu daerah.
"Itulah yang kami harapkan dengan 300 ribu ton itu mampu menyeimbangkan. Sehingga harga tidak bergejolak," ucap Sutarto.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Perum Bulog bakal
ditugaskan untuk mengimpor gula mentah (raw sugar) untuk produsen gula
rafinasi, pada tahun depan. Penugasan tersebut untuk mencegah terulang
nya kasus perembesan gula rafinasi yang sebenarnya diperuntukkan buat
industri makanan dan minuman ke pasar tradisional.
Akan tetapi, menurutnya, kuota impor gula mentah yang diperoleh Bulog
masih kecil, sekitar 350 ribu ton. Nantinya, gula mentah impor tersebut
akan didistribusikan kepada pabrik gula milik BUMN.
http://www.merdeka.com/uang/kemendag-izinkan-bulog-impor-300000-ton-gula-mentah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar