Relationship tidak hanya berlangsung dalam lingkungan
keluarga, teman dan dunia maya dalam situs-situs pertemanan seperti
Facebook,
Friendster
dan lainnya. Akan tetapi relationship sekarang telah berkembang lebih jauh.
Dalam dunia bisnis sekarang juga telah dikenal relationship atau lebih dikenal
dengan istilah relationship marketing.
Relationship marketing berkembang dalam dunia bisnis karena
para pelaku bisnis menyadari bahwa untuk mengembangkan dan mempertahankan suatu
bisnis, tidak hanya dengan mendapat pelanggan yang banyak tetapi juga bagaimana
caranya mendapatkan pelanggan,
memeliharanya dan mempertahankan pelanggan
tersebut.
Menurut Keegan, Duncan, dan Moriaty (1995, p. 1) “Relationship Marketing is an
approach to marketing with its customers that promote both the company’s
long-term growth and the customer’s maximum satisfaction”. yang kurang lebih
dapat diartikan : relationship marketing adalah pendekatan pemasaran pada
pelanggannya yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan
kepuasan maksimum pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu aset dimana
bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan
pertumbuhan jangka panjang bagi suatu badan usaha. Kotler (1997, p. 11) juga
menyebutkan bahwa relationship marketing merupakan suatu praktik membangun
hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci meliputi
pelanggan,
pemasok, dan penyalur guna mempertahankan preferensi dan bisnis dalam jangka
panjang.
Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (1996, p. 578), “Relationship marketing
adalah proses menciptakan, memelihara dan mengalihkan keunggulan, muatan nilai
hubungan antara pelanggan dan pemegang saham lainnya”. Jika melihat dari
definisi relationship marketing diatas maka setiap badan usaha dalam
berhubungan dengan pelanggan sangat membutuhkan proses relationship marketing
ini. Karena secara tidak langsung proses tersebut merupakan salah satu faktor
penunjang suatu badan usaha.
Program Relationship Marketing
Winer (2004) berpendapat jika perusahaan dapat mengkombinasikan kemampuan untuk
merespon dan menyediakan permintaan pelanggan dengan baik, serta melakukan
hubungan yang lebih intensif dengan pelanggan melalui peningkatan kualitas
layanan pelanggan sesuai dengan permintaan pelanggan maka perusahaan tersebut
dapat mempertahankan pelanggannya untuk jangka panjang. Dikatakan bahwa program
relationship marketing terdiri dari: (p. 396)
a. Customer Service
Customer Service merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam setiap
usaha baik dalam
bidang jasa maupun barang. Definisi dari
Customer service adalah pelayanan tambahan yang diberikan untuk mendukung
produk utama, juga merupakan komponen penting dari
customer satisfaction. Customer service
sangat diperlukan untuk membina hubungan jangka panjang dengan cara memberikan
pelayanan tambahan sehingga membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.
Dengan bertambahnya saingan di dalam dunia ritel, maka tidak salah jika
customer service sangat diperlukan untuk mempertahankan pelanggan.
Dengan
memberikan pelayanan yang baik maka pelanggan akan datang kembali dan akan
menjadi loyal.
Winer (2004) juga menyebutkan bahwa service dibedakan menjadi
dua tipe yaitu: Reactive service, dimana jika pelanggan punya masalah (misalnya
product failure, pertanyaan seputar bill, product return, dan lain-lain)
pelanggan akan menghubungi perusahaan untuk menyelesaikannya. Dan Proactive
service adalah situasi dimana manajer dari sebuah perusahaan tidak lagi
menunggu komplain dari pelanggan, tetapi manajer yang memulai percakapan dengan
pelanggan untuk menanyakan apakah pelanggan merasa puas, atau apakah pelanggan
mempunyai komplain terhadap perusahaan.
b. Loyalty Programs
Program loyalitas kini telah banyak diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan diseluruh dunia, program ini dilakukan agar pembeli
melakukan pembelian kembali dan menjadi pelanggan bagi perusahaan tersebut. Menurut
Winer (2004, p. 400), ”Loyalty Programs also called frequency marketing,
programs that encourage repeat purchasing through a formal program enrollment
process and the distribution of benefits”. Artinya loyalty programs juga
disebut frequency marketing, program yang mendorong repeat buying (pembelian
ulang) melalui program formal dan pendistribusian atau penyaluran keuntungan.
Lamb (2003, p.475) juga menyebutkan “Loyalty programs adalah program promosi
yang dirancang untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan antara perusahaan dan pelanggan, kuncinya untuk menciptakan
pembelian yang terus menerus dari sebuah produk atau jasa tertentu”. Dari
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalty program diadakan agar
pelanggan melakukan pembelian berulang kali kepada perusahaan sehingga
perusahaan akan mendapatkan keuntungan.
c. Community Building
Community building ini dimaksudkan untuk membangun
hubungan antara pelanggan agar memberikan informasi atau saran dan untuk
menciptakan suatu hubungan yang baik antara pelanggan dengan perusahaan.
Misalnya dengan memberikan websites khusus untuk pelanggan yang ingin
memberikan saran dan kritik, dimana dalam websites tersebut pelanggan juga bisa
melihat produk terbaru dari perusahaan itu. Hal itu dilakukan dengan harapan
akan ada hubungan yang baik antara pelanggan maka akan terjadi ikatan emosional
yang semakin baik dan hal ini akan membantu untuk menciptakan ikatan yang
semakin harmonis dengan pelanggan.
Manfaat Relationship Marketing
Menurut Kotler dan Amstrong (1996, p.579-582) relationship
marketing mengandung tiga manfaat, yaitu :
a. Manfaat ekonomis
Pendekatan pertama untuk membangun suatu hubungan nilai
dengan pelanggan adalah menambah manfaat-manfaat keuangan atau ekonomis manfaat
ekonomis dapat berupa penghematan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan,
potongan-potongan khusus.
b. Manfaat sosial
Meskipun pendekatan dengan menambah manfaat ekonomis
seperti di atas dapat membangun preferensi konsumen, namun hal ini dapat mudah
ditiru oleh para pesaing satu badan usaha dengan yang lainnya. Sehingga dalam
pendekatan ini, badan usaha harus berusaha meningkatkan hubungan sosial mereka
yaitu dengan memberikan perhatian kepada para pelanggan dengan mempelajari
kebutuhan dan keinginan pelanggan secara individual.
c. Ikatan struktural
Pendekatan ketiga untuk membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan adalah menambah ikatan struktural. Maksudnya bahwa badan usaha
- badan usaha memberikan pendekatan atau program yang terstruktur yang dapat
menarik minat konsumen untuk mau terlibat menjadi anggota kartu keanggotaan,
misalnya menjadi anggota member privilege.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/relationship-marketing-definisi-jenis.html