Perum Bulog akan menambah cadangan beras nasional (CBN) sebesar
600.000 ton untuk mengantisipasi kenaikan harga beras setelah panen raya
usai pada tahun ini. Untuk penambahan cadangan itu, Bulog akan
meningkatkan pembelian beras dari petani dalam negeri.
Sutarto Ali Moeso, Direktur Utama Perum Bulog mengatakan,
sebenarnya saat ini stok Bulog dalam posisi aman, yaitu di atas 2 juta
ton setara beras. Cadangan sebesar itu cukup untuk konsumsi 7,5 bulan ke
depan. Selain memiliki cadangan beras yang cukup, Bulog juga terus
melakukan pengadaan dalam negeri rata-rata 5.000 ton per hari.
Pengadaan dalam negeri akan meningkat memasuki panen rata hingga
mencapai 30.000 ton per hari. "Kontrak pengadaan beras dalam negeri dari
awal tahun hingga hari ini sudah 86.000 ton," kata Sutarto saat
dihubungi KONTAN.
Untuk menggenjot pengadaan beras dalam negeri, menurut Sutarto,
Bulog akan terjun langsung membeli gabah atau beras produksi petani.
Selain itu Bulog juga tidak hanya akan membeli gabah atau beras dari
mitra besar, namun juga perusahaan penggilingan skala kecil dan kelompok
petani.
Bulog juga akan memberikan insentif kepada daerah-daerah minus,
bukan sentra produksi padi. “Biaya yang semula untuk ongkos angkut beras
dari daerah surplus dialihkan sebagai insentif pengadaan di daerah
itu,” katanya. Bulog juga akan mengembangkan penanaman padi sendiri di
sentra produksi.
Menurutnya harga beras saat ini cenderung stabil seperti pada
Juni 2012 Rp 8.000 per kilogram. "Memang pernah naik sedikit pada bulan
Desember lalu kemudian turun lagi dan stabil hingga hari ini," kata
Sutarto.
Menurutnya, jika produksi padi pada musim tanam Oktober
(2012)-Maret (2013) bagus, maka kenaikan harga beras akan ditentukan
oleh hasil panen dari musim tanam April-September. Jika hasilnya tidak
bagus, harga beras akan terdorong naik.
Sutarto bilang, panen beras saat ini mundur. "Biasanya panen raya
pada Februari, sekarang Maret-April." katanya. Penyebabnya tahun lalu
musim hujan mundur, dari semestinya Oktober ke akhir November.
Sutarto bilang Indonesia tidak perlu mengimpor beras tahun ini
bila produksi padi 2013 sesuai target Kementerian Pertanian sebanyak 72
juta ton. Namun, selain peningkatan produksi, menurutnya ada faktor lain
yang bisa menyebabkan harus dilakukan, yaitu kondisi harga dan stok
beras.
Harga berpengaruh terhadap pengadaan beras dalam negeri Bulog.
Stok beras yang dipegang pemerintah menjadi ukuran terutama bagi
pedagang untuk melakukan spekulasi terhadap harga beras. “Jika stok
beras pemerintah cukup besar, maka harga akan relatif stabil. Sebab,
pedagang juga tidak akan berani bermain-main,” katanya.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, untuk mengamankan
cadangan beras nasional, Pemerintah Indonesia telah menandatangani nota
kesepahaman dengan sejumlah negara seperti Thailand, Vietnam, Kamboja,
serta laos. "Dengan Kamboja kita sudah tanda tangan MoU-nya," katanya.
http://industri.kontan.co.id/news/bulog-menambah-cadangan-beras-600.000-ton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar