Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno mengisyaratkan subsidi beras untuk
masyarakat miskin (raskin) yang disalurkan Perum Bulog akan disetop
mulai tahun depan. Nantinya, diganti dengan bantuan langsung.
"Isya
Allah, masyarakat tidak diberi beras lagi, melainkan semacam e-money di
rekening mereka," tutur Rini saat dijumpai di kantor Kementerian BUMN,
Jakarta, Senin (3/11).
Menurut dia, bantuan langsung ini seiring
dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo untuk mendayagunakan
masyarakat miskin sehingga mampu produktif bukan konsumtif. Bantuan
sosial juga harus tepat sasaran serta pemanfaatannya.
"Saya rasa
persoalan sekarang yang Bapak tekankan adalah bagaimana APBN bermanfaat
bagi rakyat secara menyeluruh, terutama rakyat yang kurang mampu.
Sehingga apapun pengeluaran dari APBN, akan dilihat satu per satu,
apakah tepat sasaran atau tidak," paparnya.
Ia mencontohkan,
Menteri KKP Susi Pudjiastuti di rapat kabinet Senin siang mengungkapkan
subsidi BBM sebanyak 1,3 kiloliter kepada nelayan tidak sepenuhnya
diperoleh oleh nelayan.
"Karena pendapatan nelayan tidak naik kok, penangkapan nelayan juga tidak naik. Ini salah sasaran," tutur dia menirukan Susi.
Oleh
sebab itu, e-money yang akan diberikan kepada rakyat miskin hanya dapat
dibelikan beras. Nantinya, masyarakat dapat menentukan kualitas beras
yang dikonsumsinya.
"Misalnya, beras broken 2 harganya Rp10.000,
ada yang broken 10 harganya Rp6.000 dan mereka pilih yang broken 10.
Nah, selisihnya Rp4.000 per kg ini lumayan bagi mereka," tegasnya.
Kendati demikian, rencana ini akan menjadi program Kementerian Sosial.
http://www.imq21.com/news/read/264527/20141103/152915/2015-Bulog-Setop-Salurkan-Beras-Raskin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar