Indonesia Committee Transparency (Indotrans) mengkritisi langkah
Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan proses seleksi Direktur Utama
Pertamina dengan melibatkan perusahaan konsultan PT Daya Dimensi
Indonesia. Disinyalir pelibatan PT DDI memiliki kedekatan dengan kakak
kandung Rini, Ongky Soemarno, sehingga patut diduga ada unsur kolusi
dalam penetapan Bos Pertamina itu.
"Dugaan titip-menitip tak bisa
lagi dihindari sebab proses seleksi memang sudah cenderung tertutup dan
jauh dari harapan publik," kata Direktur Eksekutif Indonesia Committee
Transparency Fuad Bachmid saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Senin
(24/11).
Dan yang lebih parah lagi, Rini juga terkesan tidak pernah menanggapi komentar atau masukan publik.
"Perekrutan
Dirut Pertamina harus terbuka dan jauh dari intervensi sejumlah gurita
Mafia Migas yang mau menguasai sektor BUMN termasuk Pertamina. Apalagi
Pertamina saat ini dipercayakan oleh Pemerintah untuk mengelola Blok
Mahakam," ujarnya.
Dikabarkan hasil seleksi Dirut Pertamina sudah
rampung dan telah mendapatkan persetujuan dari Tim Penilai Akhir (TPA).
Menurut sumber Aktual terpercaya, nama yang terpilih berasal dari
eksternal Pertamina. Akan tetapi, nama tersebut juga pernah berada di
Pertamina beberapa tahun silam. Diperkirakan, nama yang terpilih menjadi
Dirut Pertamina berada diantara tiga nama, yaitu, Ahmad Faisal,
Widyawan Prawira Atmaja, dan Ferederick Siahaan. Ketiganya pernah
menjabat sebagai direksi Pertamina.
"Saya pikir ketiganya tidak
berkompeten. Karena prosesnya begitu tertutup sehingga bermunculan
spekulasi negatif di publik. Hal ini juga tidak terlepas dari kooptasi
keluarga Soemarno yang selama ini berkaitan dengan cengkaman mafia
migas," pungkasnya.
http://www.aktual.co/energi/proses-seleksi-bos-pertamina-sarat-praktik-titip-menitip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar