Program ambisius pemerintah Indonesia yang mencanangkan swasembada
pangan dalam kurun waktu tiga tahun membuat semua stake holder bergerak
cepat. Tahun ini ada dua juta hektar infrastruktur irigasi yang akan
dibangun dan pada tahun depan akan dibangun 1,5 juta hektar lagi, itu
merupakan upaya menstimulus program optimis tersebut.
Pemerintah juga memberikan subsidi pupuk, subsidi benih, dan
menaikkan harga beli dari petani langsung. semua langkah tersebut
dilakukan agar petani lebih mudah dalam mengikuti program pemerintah
tersebut, namun langkah ini dibutuhkan peran Bulog sebagai stabilitator
harga bahan pangan. Bulog dinilai sebagai pihak yang akan menentukan
harga bahan pangan begitu dilepas di pasaran.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan,
bahwa peran Bulog memang harus menjadi stabilitator harga bahan pangan,
"Bulog akan jalankan perannya sebagai stabilisator harga bahan pangan,"
tuturnya sebelum meninggalkan gedung BKPM, Jakarta, Rabu (11/2).
Seperti diketahui Bulog memang menjalankan operasi pasar guna
mengintervensi harga bahan pangan apabila terjadi penaikan yang
cenderung signifikan.
Musim panen awal tahun ini akan jatuh pada bulan maret 2015 dan Bulog
selaku perusahaan BUMN memang berencana untuk membeli langsung kepada
petani dengan harga beli yang sedikit lebih tinggi. Langkah ini
dilakukan agar harga jual bahan pangan tidak anjlok di pasaran. Hal itu
dilakukan agar menjaga konsistensi pasokan tidak terganggu dengan
meningkatnya harga bahan pangan.
http://www.jitunews.com/read/9126/sofyan-djalil-minta-bulog-stabilkan-harga-pangan#axzz3RRRrOsVP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar