Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menegaskan akan bersinergi dengan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain untuk menekan harga komoditas yang
cenderung mengalami kenaikan sejak awal Ramadan hingga Lebaran,
khususnya dalam menggelar operasi pasar (OP).
"Sinergi sama BUMN lain, sama PPI (PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia/PPI (Persero), terutama beras dan gula pasir. Kita operasi
pasar sejak hari minggu, bawang merah bersama Mentan (Menteri
Pertanian). Tentu operasi pasar ini akan bisa menekan harga," ujar
Direktur Pelayanan Publik Bulog Wahyu Suparyono, di Kantor Kementerian
BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan 13, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015).
Khusus untuk pasokan beras, pasokan cukup sampai enam bulan ke depan.
"Tidak usah khawatir. Lebih 1,4 juta ton (stok) sampai enam bulan. Tapi
kita pengadaan terus, bahkan Juni-Juli ini dua juta ton pengadaan,"
lanjut dia.
Sementara untuk stok daging sapi, Wahyu menjelaskan, Bulog masih berencana akan menjalankan izin impor sebanyak 1.000 ton secondary cut daging sapi yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Kita sedang jalan. Ada alokasi dari mendag 1.000 ton. Tapi, itu juga
kerja sama dengan BUMN lain, seperti Berdikari (PT PP Berdikari). Untuk
kebutuhan puasa dan lebaran, (impor mayoritas) dari Australia,"
terangnya.
Namun, hingga saat ini Bulog masih belum merealisasikan impor daging
sapi tersebut. "Belum turun, baru kita bagi PPI berapa, Berdikari
berapa, RNI (PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero)) berapa.
Mudah-mudahan angkanya menekan," pungkasnya.
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/06/23/139477/sinergi-bulog-klaim-pasokan-pangan-aman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar