Benarkah
Jokowi Kader PKI ?
Inilah
pertanyaan besar yang mencuat saat ini.
Beberapa
hari terakhir ini merebak isu tuduhan bahwa Joko Widodo memiliki keterkaitan
dengan eks Partai Komunis Indonesia (PKI). Kabar mantan walikota Solo itu
terafiliasi dengan PKI, bermula dari pemuatan berita Napak Tilas Ribuan Warga
Giriroto, Ngemplak, Boyolali mendeklarasikan dukungannya terhadap calon
presiden Joko Widodo, Rabu, 11 Juni 2014 lalu.
Ribuan
masyarakat mengadakan acara napak tilas dan mendeklarasikan dukunganya terhadap
Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
di tempat kelahiran ibunda, Sujiatmi, di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Acara
napak tilas dan konsolidasi ribuan warga Giriroto, Ngemplak, Boyolali untuk
menggalang dukungan pasangan nomor 2 Jokowi-JK tersebut juga dihadiri oleh
Ibunda Jokowi, Sujiatmi bersama keluarga besarnya, dan Bupati Boyolali, Seno
Samodro.
Menurut
ibu kandung Joko Widodo, Sujiatmi, keluarga besarnya merasa tersanjung dengan
sambutan antusias dan dukungan masyarakat di Desa Giriroto terhadap pencalonan
Jokowi-JK pada Pilpres 2014.
“Saya
sangat bahagia dan mohon doa restu kepada masyarakat untuk mendukung Jokowi
menjadi Presiden RI,” kata Sujiatmi ketika menghadiri acara tersebut
Menurut
Sujiatmi, bahwa dia bersama kedua saudara kandungnya dilahirkan di dusun
Gumukrejo, desa Giroroto yang terpencil dan paling minus di wilayah Boyolali.
“Saya
bersama suami, Noto Miharjo pada 1959, kemudian pindah di Kota Solo. Jokowi
sering mengunjungi Giriroto,” kata Sujiatmi.
Berdasarkan
pengakuan Sujiatmi, ia dilahirkan dari pasangan suami – istri Wirorejo dan
Sani. Wirorejo yang juga merupakan kakek Jokowi adalah seorang pedagang kayu
dari Dusun Gumukrejo, Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.
Bupati
Boyolali Seno Samodro menyampaikan rasa kagumnya terhadap rakyat Desa Giriroto,
Boyolali yang solid memberikan dukunganya kepada pasangan Capres dan Cawapres
Jokowi-JK.
“Saya
berharap jika Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI, masyarakat di
daerah ini khususnya akan lebih baik dan Indonesia pada umumnya, ” kata Seno
Samodro Bupati Boyolali.
Demikian
berita dimuat Antaranews.com pada 11 Juni 2014 lalu. Sekitar 2-3 hari setelah
publikasi pemberitaan itu, mulai mencuat tudingan bahwa Joko Widodo dan atau
Ibu Kandungnya terindikasi terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tudingan
Jokowi atau Ibunya terafiliasi dengan partai terlarang itu, juga disampaikan
oleh akun twitter Ronin1946 (akun pengganti sementara akun twitter
Triomacan2000 yang disuspend).
Melalui
kultwitnya, Ronin1946 menegaskan bahwa Desa Giroroto, Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Boyolali itu adalah basis PKI pada tahun 1955 – 1970. Ronin menduga
fakta asal – usul kedua orang tuanya itu yang membuat Jokowi selalu menghindar
untuk bersikap dan berkata jujur, bilamana ditanya tentang jati diri ayahnya
yang sesungguhnya.
Perubahan
nama asli ayah kandung Jokowi dari semula Widjiatno, lalu belakangan diganti
dengan nama Noto Mihardjo telah mengundang kecurigaan rakyat banyak terhadap
siapa sesungguhnya Widjiatno alias Noto Mihardjo ini.
Adalah
Budiman Sudjatmiko yang pertama kali menyebutkan nama asli ayah kandung Jokowi
itu sebenarnya Widjiatmiko. Budiman menyampaikan informasi itu melalui akun
twitternya @budisudjatmiko beberapa hari sebelumnya. Kebenaran mengenai nama
asli ayah kandung Jokowi, dipertegas dengan hasil temuan satu tim investigasi
yang dua kali diterjunkan ke Solo, khusus untuk mencari kebenaran tentang siapa
sesungguhnya Joko Widodo dan latar belakang keluarganya.
Penegasan
nama asli ayah Joko Widodo adalah Widjiatno diperoleh dari warga dan ketua
Rukun Tetangga 03/014 Tirtoyoso, Manahan, Banjarsari, Surakarta. Dari
keterangan para tetangga Jokowi itu diketahui banyak informasi tentang Jokowi
yang berbeda dengan informasi yang disampaikan Jokowi kepada publik.
Sebagian
diantaranya adalah :
- Nama asli ayah kandung Jokowi adalah Widjiatno. Belakangan setelah beliau meninggal namanya diubah menjadi Widjiatno Noto Mihardjo.
- Joko Widodo tidak pernah memiliki nama lain sebagaimana disebut – sebut sebagian orang. Mulyatno atau Mulyono tidak pernah digunakan sebagai nama kecil Joko Widodo.
- Keluarga Jokowi, pindah dari Giroroto, Ngemplak Boyolali ke Jalan Ahmad Yani Tirtoyoso, Manahan, Banjarsari Solo, pada awal 1970an.
- Profesi ayah Jokowi adalah tukang kayu dan mempekerjakan banyak buruh tukang. Profesi ini merupakan profesi keluarga istrinya, Sudjiatmi. Adik – adik Sudjiatmi juga berprofesi sebagai tukang kayu. Sekarang pengusaha kayu / meubel.
- Joko Widodo tidak benar lahir di Bantaran Kali Pepe Manahan Solo. Sudjiatmi, ibu kandung Jokowi, pernah menyebut Jokowi dilahirkan di Desa Giriroto, namun kemudian diralat menjadi di RS Bersalin Brayat Mulyo Solo. Belum diketahui mana fakta yang benar.
- Jokowi berbohong mengenai kematian ayahnya. Di banyak kesempatan Jokowi selalu mengatakan ayahnya meninggal ketika ia masih kecil. Faktanya tidak demikian, ayah Jokowi atau Widjiatno masih hidup ketika Jokowi menikah dengan Iriana. Menurut pengakuan para tetangganya, Widjiatno meninggal sekitar 12-13 tahun lalu.
- Widjiatno berasal dari Kragan, Karanganyar, Surakarta. Ayah Widjiatno atau kakek Jokowi adalah seorang Lurah di Kragan, Karanganyar.
- Widjiatno dewasa pindah ke Gumukrejo Giroroto Boyolali dan menikah dengan Sudjiatmi. Di Giroroto Widjiatno menekuni pekerjaan sebagai tukang kayu mengikuti jejak keluarga istrinya.
- Fakta bahwa Giriroto Boyolali adalah basis PKI sudah merupakan fakta sejarah. Boyolali adalah kabupaten pusat gerakan PKI di Jawa Tengah dan Indonesia. Pada pemilu 1955, PKI menang mutlak di Boyolali dengan meraih 21 dari 35 kursi DPR atau > 60% suara. Kemenangan telak PKI di Boyolali menjadikan Boyolali dijuluki Kabupaten Merah.
- Fakta bahwa Boyolali merupakan basis utama PKI dan tempat pelatihan kader – kader PKI termasuk Tentara desertir dari Batalion Panembahan Pasoepati paska rasionalisasi TNI.
- Fakta bahwa kawasan segitiga Solo – Boyolali – Klaten memang merupakan basis PKI terbesar di Jawa Tengah.
Selanjutnya,
Akun Ronin1946 yang merupakan reinkarnasi akun @Trimacan2000 menjelaskan bahwa
Jokowi tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan faksi Komunis di PDIP. Berawal
dari lengsernya Slamet Suryanto dari jabatan walikota Solo.
- Pada tahun 2004 PDIP Solo bermaksud mengajukan Fransiskus Xaverius Rudyatmo sebagai calon walikota Solo pengganti Slamet Suryanto, namun terbentur karena Rudy penganut Katolik. Dikhawatirkan akan kalah jika dipaksakan maju sebagai calon walikota. Dibutuhkan figur lain sebagai calon walikota Solo tetapi disepakati calon itu kalau jadi hanya sebagai boneka. Walikota defacto tetap adalah FX Rudyatmo.
· Bagaimana kekuatan
PKI di Kota Solo SEKARANG ini? Kebangkitan PKI Solo terkait erat dengan suksesi
walikota Solo paska lengsernya Walikota Solo Slamet Suryanto
· Slamet Suryanto
sebelumnya didukung faksi komunis dan faksi katolik di PDIP Solo
· Tokoh / Kader PDIP
yang terkuat menggantikan Slamet Suryanto dan diplot untk jadi walikota Solo
adalah FX Rudyatmo. Namun terbentur agama. Jika dipaksakan maju sbg Cawalkot,
Rudy pasti kalah. Maka dicarilah figur lain sebagai boneka untuk menjadi calon
walikota. Kemudian ditemukan figur itu, yakni Joko Widodo.
· Siapa yang
mengusulkan nama Joko Widodo untuk pertama kali? Disebutkan adalah Heru,
pejabat BIN Daerah Jateng, yang juga adalah kakak Bupati Boyolali Seno Samudro.
- Pada saat itu (2004) Kepala BIN adalah Jend Purn Hendropriyono. Apa hubungannya, akan dijelaskan berikutnya.
- Pencalonan Jokowi dan FX Rudyatmo oleh PDIP Solo terutama oleh Faksi Komunis utk maju di Pilwalkot Solo pada tahun 2005 direstui dan didukung Heru dah Seno Samudro.
· Sudah menjadi
rahasia umum bahwa Faksi komunis di PDIP Solo menyamarkan diri melebur dengan
Faksi Katolik di PDIP Solo.
· Orang yang membawa
Joko Widodo untuk direstui menjadi calon walikota Solo adalah Michael Bimo
Putranto. Bimo adalah putra Slamet Suryanto mantan walikota Solo.
- Bimo juga kemudian menjabat sebagai ketua Tim Sukses Jokowi pada Pilkada Walikota Solo.
· Michael BIMO
Putranto juga adalah “Presiden Pasopati”. Sebuah organisasi massa yang militan
dan tersebar hingga di Jakarta. Apa hubungan Pasopati yang dipimpin Bimo dengan
Batalion Pasopati ?
Jadi
tertawa sendiri teringat ketika Jokowi pada saat terbongkarnya korupsi
pengadaan Bus Trans Jakarta Rp 1,5 triliun oleh Bimo Putranto cs, Jokowi tegas
menolak disebut – sebut punya hubungan dekat sama Bimo.
“Saya Ga
Kenal Bimo Putranto. Banyak yg ngaku2 dekat sama saya”
Huhahahaha kocak
Huhahahaha kocak
- Jokowi berutang budi sangat besar pada Bimo Putranto yang ditugaskan bapaknya Slamet Suryanto (eks walikota Solo) untuk minta restu ke pejabat BIN Jateng Heru & Bupati Boyolali Seno Samodro, agar mereka mendukung Jokowo sebagai calon walikota Solo.
· Di samping sebagai
Presiden Pasopati, Michael Bimo Putranto juga adalah Ketua “Jong Indonesia “
Solo. Ormas para preman yang menjadi kaki tangan Walikota Solo Slamet Suryanto,
Jokowi dan Rudyatmo.
· Ketika menjabat
Walikota, Jokowi sejatinya hanya sebagai boneka Heru, Seno Samodro, Slamet
Suryanto, Bimo Putranto dan Faksi Komunis PDIP Solo.
· Walikota Solo
Defacto (factual) adalah FX Rudy Rudiatmo. Jokowi hanya boneka mereka dan
diberi penugasan khusus utamannya blusukan kemana – mana, sekalian untuk
membangun pencitraan semu.
· Walikota Solo
Rudyatmo didukung seorang preman tua bernama Pur Wisanggeni, yang dulu adalah
konglomerat pemilik usaha perjudian terbesar di Solo yang terkenal dengan nama
judi ‘capjikia wisanggeni’.
· Selama di Solo,
Jokowi dan juga walikota Solo sekarang Rudyatmo juga didukung penuh oleh eks ormas
komunis Cina Solo : Hoo Hap, suatu organisasi persaudaraan rahasia etnis cina
Jawa Tengah.
· Mayoritas warga Solo
pasti tidak kenal ormas ‘Hop Hap’, tetapi mungkin mengenal ormas PMS
(Perkumpulan Masyarakat Surakarta). Hop Hap bersifat rahasia dan bergerak di
bawah tanah (klandesten), dan untuk kedoknya mereka menggunakan ormas PMS.
Karena ini
organisasi cina rahasia, klandestain.
- Dari informasi tadi kita dapat mengetahui PETA KEKUATAN KOMUNIS Di SOLO. Komunis telah menyebar di PDIP, di Solo, di Jakarta dan di Indonesia.
- Para aktifis komunis menyebar, menyusup dan menggunakan ormas – ormas lain sebagai kamuflasenya atau penyamarannya.
- Contoh di Boyolali. Tokoh sesepuh komunis Boyolali, bernama Mbah Pardi pensiunan polisi, kini aktif kembali membina kader2 muda PKI yang militan revolusioner.
- Celakanya para satgas PDIP Solo juga dibentuk dan diberi pembekalan pemantapan ideologi oleh Mbah Pardi dan kawan – kawan. Waspadalah !
- Bahkan tanpa diketahui rakyat dan aparat, Partai Komunis Indonesia (PKI) Boyolali pun sudah dirikan dan pengurusnya sudah dilantik.
- PKI menyamar menjadi komunitas spiritualis jawa yang menyebut dirinya Komunitas Gondosuli (KG). Mereka rutin rapat2 gelap sebarkan komunisme di seluruh Jawa Tengah.
- Hasil pengamatan, komunitas Gondosuli adalah bagian dari faksi komunis aliran sovyet yang bergerilya menyusun kekuatan melalui gerakan bawah tanah / klandestain
- Aktifis Komunitas Gondosuli yang menjadi kader inti PKI Baru, menyebar kemana – mana : ada yang menjadi ketua tim SAR merapi, menjadi kuncen makam, kuncen gunung Merapi, Merbabu dan Kemukus, menjadi politisi PDIP dan seterusnya.
- Para sesepuh dan tokoh senior PKI lain menyebar dan membaur di sekitar Kota Solo, di daerah Joglo Kadipiro, Pajang dll. Di Kota Klaten juga membaur dengan masyarakat sekitarnya sembari menyebarkan paham komunis dan merekrut anggota baru.
- Tokoh dan sesepuh PKI tersebut berkumpul rutin setiap peringatan G30SPKI, berziarah di lokasi pembantaian PKI dulu yakni : Kawasan Jembatan Bacem, di selatan Kota Solo.
- Bagaimana lanjutan fakta – fakta keterkaitan Jokowi dan ibunya dengan komunisme atau PKI seperti dituding oleh banyak pihak ? Nanti diungkap tuntas semuanya.
Izin share unutk grup kami, terimakasih,
BalasHapus