Pura – pura bergaya hidup sederhana atau sederhana yang direkayasa,
itu namanya kemunafikan. Munafik adalah sifat terkeji dan terbejat.
Seburuk – buruknya pemimpin adalah pemimpin munafik.
Berikut ini BUKTI – BUKTI ketidakjujuran Jokowi :
Kesaksian dari mantan Sekda Solo Supradi Kertamenawi sebenarnya bukan
informasi baru sebab sudah sejak dua tahun lalu kebobrokan Solo di masa
kepemimpinan Jokowi sudah tercium, akan tetapi baru sekaranglah ada
kesaksian dari “orang dalam” sendiri.
Bila mengurus kota Solo saja gagal maka tentu kegagalan yang sama juga
terulang kembali ketika Jokowi memimpin Jakarta, dan Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia sebagai akuntan negara menemukan 86
kebocoran pada APBD Jakarta Tahun 2013 mencapai Rp. 2trilyun; dan
kebocoran ini belum termasuk kerugian akibat memasukan Bus TransJakarta
berkarat oleh seorang mantan timsesnya, Michael Bimo Putranto, yang
menggerus keuangan negara hingga Rp. 3,7trilyun. Selain itu BPK juga
menemukan banyak realisasi belanja yang tidak didukung dengan bukti
pertanggung jawaban (nota, kuitansi yang dilengkapi identitas
perusahaan, dan lain sebagainya).
Beberapa temuan tersebut antara lain:
1. Pembuatan sistem informasi berupa e-surat, e-dokumen, e-harga,
e-budgeting, sistem belanja hibah dan bansos, e-aset, e-fasom-fasum,
e-pegawai melanggar ketentuan pengadaan barang dan jasa. Hasil atau
output dari kegiatan tersebut tidak sesuai kesepakatan hingga merugikan
keuangan daerah hingga Rp. 1,42miliar.
2. Kartu Jakarta Sehat/KJP bermasalah dan merugikan keuangan daerah
sebesar Rp. 13,34miliar karena penerimanya banyak yang ganda, yaitu
sebesar 9.006 nama.
3. Biaya Operasional Pendidikan untuk Sekolah Negeri senilai Rp.
1,54trilyun tidak dicatat dan tidak ada dokumen sebagai bukti
pertanggungjawaban, dan hasil pengujian pada 11 sekolah negeri
terindikasi kerugian senilai Rp. 8,29miliar, artinya kerugian keuangan
daerah yang sebenarnya masih jauh lebih besar.
4. Penyaluran dana Hibah BOP swasta sebesar Rp. 6,05miliar tidak sesuai
ketentuan yang berlaku dan tidak efektif (boros), misalnya sekolah
menerima BOP padahal tidak pernah mengajukan proposal tapi dana tersebut
tidak dimanfaatkan, dan selain itu ada manipulasi Surat Keterangan
Tidak Mampu yang merugikan keuangan daerah sebesar Rp. 2,19miliar.
5. Realisasi program penataan kampung tidak efektif (boros); selain itu
sebanyak 90 rumah didirikan di atas lahan dengan peruntungan drainase
tata air dan jalan (melanggar rencana tata ruang). Selain itu dari
targer Rp. 214miliar hanya terealisasi sebesar Rp. 75miliar.
6. Pengadaan bus TransJakarta tahun 2013 (kasus Michael Bimo Putranto)
tidak wajar dan tidak sesuai ketentuan alias melanggar hukum yang
berlaku.
7. Pencairan uang cadangan di Dinas PU pada akhir 2013 senilai Rp.
110,04miliar tidak wajar sebab sebesar Rp. 104,62miliar ditransfer ke
rekening pribadi kepala seksi di kecamatan, kepala seksi di sudin, dan
kepala bidang. Pencairan dana ini tidak punya pertanggung jawaban dan
pekerjaan pembangunan jalan tidak sesuai spesifikasi teknis dengan total
kerugian Rp. 6,73miliar.
Mengenai laporan BPK dapat dilihat di:
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/06/20/1358519/Laporan.Keuangan.DKI.2013.Dinilai.Wajar.Dengan.Pengecualian.
http://jakartabagus.rmol.co/read/2014/06/20/160298/BPK:-Sistem-Online-dan-KJP-Jokowi-Tak-Sesuai-Ketentuan,-Negara-Rugi-Miliaran-
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/06/20/1810185/BPK.Penataan.Kampung.Kumuh.Jokowi.Serobot.Lahan.Negara
http://m.detik.com/news/read/2014/06/20/124517/2614168/10/bpk-laporan-keuangan-dki-jakarta-tahun-2013-wajar-dengan-pengecualian
Kegagalan dan bobroknya kinerja Jokowi selama memimpin Jakarta yang
belum diulas oleh BPK sebenarnya masih sangat banyak sekali, antara
lain:
1. Sistem Kartu Jakarta Sehat Jokowi yang gagal hingga menyebabkan
kematian banyak warga Jakarta dan menimbulkan kekacauan luar biasa pada
puskesmas dan rumah sakit mitra KJS hingga Kementerian Kesehatan turun
tangan mengganti sistem ala Jokowi dengan INA-CBG yang disiapkan untuk
BPJS.
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/09/16385850/Ditolak.Empat.RS.Pasien.Akhirnya.Meninggal
http://matamata.com/news/2014/02/20/062959/tolak-pasien-dirawat-di-icu-pengguna-kjs-meninggal-di-rumah-sakit/
2. Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Korporasi/Corporate Social
Responsibility/CSR yang kacau dan digunakan untuk kepentingan politik
sebagaimana pernah disampaikan Faisal Basri, pendiri Indonesia
Corruption Watch/ICW:
“Saya sudah duga pasti [CSR] akan bermasalah. Namanya gubernur [Jokowi]
kan orang politik, nanti kan takutnya dibawa untuk kepentingan pemilu,
kepentingan politik, kepentingan partai, gimana.”
http://www.merdeka.com/jakarta/faisal-basri-kelola-dana-csr-ahok-salahgunakan-kekuasaan.html
3. Jokowi terlalu sering menggunakan hari-hari kerja untuk urusan
partai dan urusan pribadi sehingga pekerjaan Jokowi harus dikerjakan
oleh Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagaimana
disampaikan oleh Fadjroel Rahman seorang aktivis dan Ahok sendiri.
http://nasional.kompas.com/read/2014/03/13/1535306/.Katanya.Jokowi.Mau.Melayani.Publik.Kok.Malah.ke.Blitar.
http://news.detik.com/read/2013/09/16/144627/2359944/10/2/ahok-mengeluh-jokowi-sering-cuti
4. Relokasi pedagang kaki lima/PKL di Tanah Abang ke Blok G Pasar
Tanah Abang masih menyisakan persoalan besar dan sama sekali tidak
menyelesaikan masalah, terbukti banyak PKL yang gulung tikar sebagaimana
kesaksian Tarmiji, Koordinator Komunitas Pasar Tanah Abang.
http://m.inilah.com/read/detail/2109619/pedagang-tanah-abang-gugat-pernyataan-jokowi
5. Mangkraknya pembangunan monorel akibat ketidaksiapan Pemprov DKI
dan kontraktor terpilih padahal sudah ada groundbreaking dan MRT sudah
menjadi pengetahuan umum sehingga tidak saya carikan refernsi lagi.
6. Prijanto, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta mengungkap bahwa salah
satu keluhan anak buah Jokowi di Balai Kota adalah Jokowi tidak paham
persoalan administrasi dan banyak berkas menumpuk belum ditandatangan
dan Jokowi hanya peduli untuk meletakan batu pertama pada sebuah proyek
supaya dikenang sebagai gubernur yang peduli pada rakyat (95% pekerjaan
Jokowi tahun 2014 adalah kegiatan seremonial seperti peresmian
dimulainya proyek dan peresmian proyek).
http://m.okezone.com/read/2014/05/21/500/988237/prijanto-heran-jokowi-tak-paham-administrasi
7. Revitalisasi Waduk Pluit sudah berhenti sejak November 2013 sampai
sekarang karena Pemprov DKI hanya memusatkan pembangunan Taman Waduk
Pluit, sementara sebelum revitalisasi berhenti, pengerukan baru
dilakukan pada wilayah waduk seluas 20 hektar dari total luas 60 hektar
dan pada kedalaman 1 meter dari total kedalaman waduk 10 meter. Tidak
heran apabila hari ini Waduk Pluit mulai ditutupi enceng gondok yang
membuktikan tingkat kekotoran Waduk Pluit.
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/11/18/0739134/Krisis.Anggaran.Pengerukan.Waduk.Pluit.Terhenti.
8. Ketika masih berada di Solo, Jokowi berkata bahwa mengatasi banjir
Jakarta sangat mudah, namun di tangannya banjir besar lima tahunan di
Jakarta berubah menjadi banjir setiap tahun, sebagaimana kesaksian
berikut:
a. Jack (40), warga RT 03/03, Gang Lima, Kampung Pulo yang bekerja
sebagai tukang ojek motor mempertanyakan alasan banjir besar lima
tahunan menjadi banjir tahunan.
b. Achmad Zukri, Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyampaikan rasa heran
atas banjir besar tahun 2014 padahal intensitas curah hujan lebih rendah
daripada 2013 karena hujan di Jakarta lebih banyak terdistribusi secara
merata di semua wilayah dan tidak terpusat pada daerah tertentu saja
dan hujan tidak selebat tahun 2013 sebab hujan sudah dicicil sejak malam
tahun baru.
c. Hadi Widodo, petugas pintu air Manggarai menyatakan bahwa kondisi
banjir tahun ini separah banjir besar 2007. Fakta lain bahwa saat ini
kita sedang mengalami banjir besar walaupun intensitas dan curah hujan
ada pada kondisi normal adalah jebolnya tanggul kali sekretaris, Jakarta
Barat. Terakhir kali tanggul ini jebol adalah tahun 2002.
http://www.rmol.co/read/2011/06/28/31483/Walikota-Solo:-Kelihatannya-Nggak-Sulit-sulit-Amat-Atasi-Macet-dan-Banjir-Jakarta-
http://m.okezone.com/read/2014/01/19/500/928349/warga-protes-banjir-lima-tahunan-kok-jadi-tiap-tahun
9. Terjadi duplikasi anggaran pada Dinas Pendidikan Pemprov DKI
Jakarta sebesar Rp. 700miliar dan mark up sebesar Rp. 500miliar dan ICW
kecewa karena Jokowi terlihat tidak peduli pada fakta kerugian keuangan
daerah sebesar Rp. 1,2trilyun tersebut.
http://m.tribunnews.com/metropolitan/2014/04/13/icw-nilai-langkah-jokowi-tak-lapor-indikasi-korupsi-disdik-dki-ke-penegak-hukum-tidak-tepat
10. Pelayanan bus TransJakarta mulai menurun drastis setelah berada
di tangan Jokowi, terbukti sejak Juni 2013 sampai hari ini, sudah tidak
terhitung bus TransJakarta yang mogok atau terbakar/meledak karena
pengadaan bus-bus TransJakarta baru dimenangkan oleh perusahaan fiktif
dan menjadi bahan untul “diproyekin” oleh tim sukses Jokowi, yaitu
Michael Bimo Putranto dan David Herman Jaya.
http://m.kompasiana.com/post/read/645777/2/jokowi-kami-tidak-ra-popo-.html
Kebobrokan hasil kinerja dari pemerintahan Jokowi di Jakarta juga
dijelaskan oleh mantan timses Jokowi bernama Nanik S. Deyang, wartawati
senior bahwa sejak Desember 2012, Jokowi sudah nafsu mau jadi presiden
dan itulah sebabnya dia rancang dalam setahun akan memaksakan untuk
membuat “proyek monumental” yang akan dibicarakan orang meski sebenarnya
ala kadarnya.
http://politik.kompasiana.com/2014/06/23/kebohongan-jokowi-dukung-palestina-merdeka-663884.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar