Tadi malam saya kaget bukan kepalang mengetahui bahwa data quick count SMRC-LSI yang di tampilkan di http://www.komunigrafik.com/pilpres2014/stabilitas.php berubah . Berikut adalah data yang sebelumnya saya ambil untuk membuat analisa tulisan sebelumnya di https://www.facebook.com/notes/tras-rustamaji/catatan-quick-count-pilpres-2014/10152551028838914
Dalam notes yang saya tulis sebelumnya saya kritisi kenapa kurva
stabilitas suara di atas tidak menunjukkan adanya fakta bahwa prabowo
sempat leading pada saat data yang masuk 68 – 546 tps, seperti pada
kurva yang saya capture pada tanggal 9 Juli 2014 jam 13.05 seperti di
bawah ini.
Nah, alih-alih menjelaskan kenapa ada perubahan kurva tersebut, smrc
malah mengganti datanya menjadi seperti di bawah ini. Dan ini adalah
data ditampilkan pada pukul 00:56:39 dini hari tadi.
Kelihatan sekali bahwa data yang baru diedit tersebut dibuat untuk
menghilangkan anomali yang saya jelaskan di notes sebelumnya. Kurva di
ataspun kalau mau saya bahas, banyak sekali kejanggalannya, tapi saya
gak mau bahas itu karena itu kurva fake. Membahas kurva stabilitas fake
hanya menghabiskan energi.
Apakah kita masih percaya quick count jika lembaga sekelas Saiful
Mujani ini, suatu lembaga yang saya respect beberapa tahun terakhir
karena metodologinya, akurasinya, sekarang mau bermain-main dengan data,
seenaknya mengganti data hanya demi mendukung capres idolanya.
Kalau temen-temen masih kekeuh bahwa hasil quick count dari 2000 atau
4000 tps adalah yang paling valid, lebih valid daripada data KPU yang
dari 478.685 TPS, saya sudah nyerah deh. Mesti dengan cara apalagi saya
menjelaskannya.
Lebih gampang memanipulasi data sample quick count yang cuma 2.000
TPS tanpa pengawasan (walaupun katanya lembaga kredibel) dibandingkan
memanipulasi data 478.685 TPS yang diawasi saksi kedua belah pihak dan
pengawas bahkan publik sekalipun bisa ikut mengawasinya. Dan itu sudah
terbukti tadi malam, smrc mengganti data quick countnya tanpa saksi,
tanpa pengawasan tanpa upacara.
http://yudisamara.org/2014/07/12/bukti-kebohongan-smrc-saiful-mujani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar