Senin, 07 Juli 2014

Bulog Segera Impor 500 Ribu Ton Beras

Perum Bulog siap mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton guna mengantisipasi lonjakan harga di dalam negeri dan permainan para spekulan. Langkah BUMN tersebut sejalan dengan keputusan cepat pemerintah untuk mendatangkan beras dari luar negeri begitu angka ramalan I (Aram I) Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadinya penurunan produksi padi tahun ini sebesar 1,98% menjadi 69,87 juta ton gabah kering giling (GKG).

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, rencana impor beras sebesar 500 ribu ton merupakan skenario moderat. Apabila kondisi lebih buruk dari yang diperkirakan, seperti harga kian melonjak, Bulog akan mengimpor beras hingga 1 juta ton. Namun demikian, jika penurunan produksi padi tidak terlalu besar, impor bisa kurang dari 500 ribu ton.

Pemasukan beras impor akan dilakukan secara bertahap agar tidak menyebabkan harga dalam negeri anjlok. “Kami akan berupaya memasukkan beras impor secepatnya demi menghindari permainan spekulan. Apabila produksi padi turun, spekulan akan bermain. Jadi makin cepat makin baik. Kalau bulan ini sudah bisa, ya bulan ini," tutur dia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Sutarto, beras impor tahun ini akan didatangkan dari negaranegara produksi yang telah meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Pemerintah Indonesia, seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar. Impor juga dapat didatangkan dari India karena beras dari negara tersebut juga disukai konsumen dalam negeri. “Harga beras impor diperkirakan lebih murah 20% dari harga dalam negeri. Hal itu belum terhitung biaya transportasi dan Bea dan Cukai Rp 450 per kilogram (kg). Itu dijajaki semua," jelas Sutarto.

http://www.investor.co.id/agribusiness/bulog-segera-impor-500-ribu-ton-beras/89057

Tidak ada komentar:

Posting Komentar