BAKTI KE ORTU bukan hanya di dunia saja, bahkan sampai wafat sekalipun
KITA DI TUNTUT Untuk terus membahagiakan mereka. Bahkan tidak ada
perintah yang langsung disandingkan dengan TAUHID kepada Allah, selain
bakti ke Ortu
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selainNya dan berbuat baik kepada orang tuanya (QS. A-Isra: 23)
Artinya bakti dan membahagiakan mereka itu perintah Allah, kita di
tuntut melaksanakannya. Mau senang atau ngak , mau suka atau tidak, Dan
membahagiakan mereka itu bukan jika baik, gue baik juga. Kalau mereka
ngurus gue, ane mau bahagiain mereka. BAKTI KE ORTU ITU PERINTAH ALLAH,
seperti PERINTAH SHOLAT, SHAUM ROMADHON, ZAKAT & HAJI BAGI YANG
MAMPU
INI SUNNAH YANG DILUPAKAN BAGI ORTU YANG WAFAT DENGAN DALIL HADIST SOHIH. BAYANGKAN APALAGI MEREKA MASIH HIDUP
BERSEDEQAH ATAS NAMA MEREKA
1. "Ibu Sa’ad bin Ubadah ra meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat
itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai
Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat
itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan
sesuatu untuknya?’ Nabi Saw menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad
mengatakan pada beliau ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun
yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya.’" (HR.Bukhari)
2.
“Sesungguhnya ibuku meninggal secara tiba-tiba dan tidak sempat
berwasiat, dan aku mengira jika dia bisa berbicara maka dia akan
bersedekah, apakah baginya pahala jika aku bersedekah untuknya dan
apakah aku juga akan mendapatkan pahala?”, maka Nabi Saw bersabda, “Ya”.
Kemudian orang tadi mengatakan, “Aku bersaksi bahwa kebun yang berbuah
ini aku sedekahkan atas namanya.” (HR. Bukhari Muslim)
3. Ada
seseorang pernah bertanya kepada Nabi shallallahu'alaihi wa sallam,
“Sesungguhnya orang tuaku meninggal dan telah meninggalkan harta dan
tidak mewasiatkan apa-apa, apabila aku bersedekah dengan meniatkan untuk
orang tuaku, apakah hal itu akan menghapus dosanya?,” Rasulullah Saw,
“Ya”. (HR. Bukhari)
MEMBADALKAN HAJI MEREKA
1. “Sesungguhnya
seorang wanita dari Juhainah, datang kepada Nabi saw. lalu dia
bertakata:"sesungguhnya ibu saya teleh bernazar melakukan haji, dia
meninggal sebelum melaksanakan nazar hajinya. Apakah boleh haji
menggantikannya? Nabi menjawab:" lalukan haji untuknya" (HR.Bukhari)
2. Ada seorang wanita datang dan bertanya, ‘Sesungguhnya saya
bersadakah budak untuk ibuku yang telah meninggal.' Beliau bersabda,
‘Anda mendapatkan pahalanya dan dikembalikan kepada anda warisannya.'
Dia bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya beliau mempunyai
(tanggungngan) puasa sebulan, apakah saya puasakan untuknya?' Beliau
menjawab, ‘Puasakan untuknya.' Dia bertanya lagi, ‘Sesungguhnya beliau
belum pernah haji sama sekali, apakah (boleh) saya hajikan untuknya?
Beliau menjawab, ‘Hajikan untuknya.’ (HR. Muslim)
3. "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kewajiban Allah atas hambanya di dalam perkara
haji telah di dapati oleh bapakku yang dalam keadaan sangat tua, beliau
tidak sanggup untuk duduk di atas kendaraan, bolehkah aku menghajikan
atas namanya?", beliau menjawab: Artinya: "(iya) hajikanlah atasnya. ” (
HR. Bukhari)
4. "Wahai Rasulullah, sesungguhnya bapakku adalah
orang yang tua renta, tidak mampu haji dan umrah serta tidak bisa
menunggai kendaraan, Nabi bersabda: "Haji dan umrahkanlah atas
bapakmu."( HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani)
Kalau ORTU Punya Cita-Cita semasa Hidupnya, Membantu Dhuafa, membiayai anak Yatim misalnya, tunaikan oleh anak-anaknya.
“Dan Barangsiapa yang memiliki amanah maka hendaklah ia menunaikan
kepada yang berhak mendapatnya. ”( HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al
Albani)
Kenapa kalau hanya doa saja ke ortu yang wafat ? Doa yang
sampe ke ortu itu DOA ANAK YANG SOLEH. Jadi kita harus soleh dulu jika
doanya untuk orang tua. Kalau kagak soleh ya mana sampe lah. Tapi amalan
diatas itu akan langsung sampe ke si mayit.
Ust. Ackman Lc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar