Bulog
telah mempersiapkan dana untuk membeli beras petani agar harga beras di tingkat
petani tidak jatuh
Direktur Utama
Bulog Lenny Sugihat mengaku tengah mempersiapkan diri untuk mendukung upaya
pemerintah menyerap hasil produksi petani saat panen raya.
Lenny meminta
petani tidak khawatir saat menjelang panen raya nanti, sebab Bulog telah
mempersiapkan dana untuk membeli beras milik petani agar harga beras di tingkat
petani tidak jatuh. "Bulog berkomitmen untuk menyerap sebanyak mungkin
produk petani," ujarnya di Jakarta.
Pembelian Bulog
terhadap beras petani sesuai harga pokok pembelian (HPP) beras sebesar Rp 7.260
per kg. Selain itu, Bulog juga berjanji terus menggelar operasi pasar agar
harga beras di pasaran tidak semakin mahal sambil menunggu musim panen raya
datang.
Lenny Sugihat
juga mengaku akan mengoptimalkan penggunaan dana penyertaan modal negara (PMN)
sebesar Rp 3 triliun untuk menyerap sebanyak mungkin beras dari petani.
"Dana PMN yang diperoleh Bulog selain untuk modal kerja juga akan
digunakan untuk pengadaan beras. Sekitar 417 ribu ton beras bisa kami beli dari
petani dengan menggunakan PMN saja,” kata Lenny
Lenny menegaskan,
Bulog mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian
Amran Sulaiman yang menyatakan Indonesia tidak akan mengimpor beras menjelang
panen raya tersebut.
Oleh karena itu,
Lenny mengaku akan terus berkoordinasi dengan pejabat Bulog di daerah untuk
melakukan pembelian dari sentra-sentra produksi beras. “Satgas beras kami sejak
16 Februari lalu terus melakukan operasi pasar. Sudah 72 titik pemukiman di
Jabodetabek dilakukan operasi pasar yang hasilnya efektif,” katanya.
Karena rutin
melakukan operasi pasar, Lenny mengakui saat ini gudang Bulog di Kelapa Gading
dengan kapasitas 209 ribu ton tidak terisi penuh sebab belum dilakukan
pengadaan. “Kalau mau di audit ya silahkan saja, itu kewenangan Menteri
Perdagangan. Kan juga sudah ada peraturan terkait stok gudang untuk tiga bulan.
Aturan itu untuk semua gudang, bukan hanya Bulog. Kami terus mengawasi semua
gudang,” jelasnya.
Anggota Komisi VI
DPR, Muhammad Sarmuji, mengatakan Bulog tidak akan mampu membeli gabah petani.
Saat ini harga beras di penggilingan berkisar Rp. 8000an untuk beras medium.
"Saya khawatir dengan tidak mampunya Bulog membeli beras dan gabah dari
petani, harga beras akan mudah dipermainkan oleh para spekulan," ujarnya.
Politisi Golkar
ini juga mempertanyakan efektifitas dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang
diminta oleh Bulog dalam APBN-P 2015. "Jika HPP terlalu rendah, dana PMN
yang digelontorkan ke Bulog akan mubazir karena PMN kepada Bulog diperuntukkan
untuk membeli harga gabah dan beras dengan harga yang layak," tegasnya.
Dirinya mendesak
agar pemerintah merevisi HPP untuk beras agar Bulog bisa melakukan fungsinya
sebagai penyangga harga dengan melakukan pembelian beras dan gabah petani
khususnya pada masa panen. "Paska reses, DPR akan evaluasi secepatnya PMN
untuk Bulog menyangkut peruntukannya," tukasnya.
Andi Amran
Sulaiman, Menteri Pertanian berencana menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog)
menyerap beras petani saat panen mendatang hingga 5 juta ton. Langkah ini
diperlukan untuk tetap menjaga pasokan beras dari Bulog sehingga bisa
menstabilkan harga saat panen mendatang. Angka penyerapan beras Bulog ini lebih
tinggi dari rencana awal tahun Bulog yang hanya akan menyerap beras petani saat
panen raya mencapai 3,2 juta ton.
Amran bilang,
Bulog harus dikembalikan fungsinya menjadi stabilisator harga beras.
"Bulog harus menyerap beras milik petani pada kisaran harga Rp 7.000 per
kilogram (kg) dan menjualnya ke pasaran dengan harga tersebut," ujar
Amran.
Amran menyatakan,
harga tersebut ideal karena lazimnya harga beras petani selalu jatuh dan
dihargai murah para tengkulak ketika musim panen raya tiba. Karena itu, ia
bilang, saat musim panen kali ini, petani tak mungkin bisa menjual beras pada
harga Rp 7.500 - Rp 8.000 per kg kepada para tengkulak. Lebih baik menjualnya
ke Bulog dengan harga yang wajar.
http://www.jitunews.com/read/10956/tenang-bulog-siap-kok-serap-gabah-petani#axzz3UeZd0mEU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar