Kamis, 15 Desember 2011

Realisasi Operasi Pasar Beras Capai 361 Ribu Ton
Kamis, 15 Desember 2011
Realisasi Operasi Pasar Beras Capai 361 Ribu Ton
Soetarto Alimoeso--MI/Liliek Dharmawan/cs

  Direktur Utama Bulog Soetarto Alimoeso mengatakan, realisasi Operasi Pasar yang telah dilakukan selama setahun telah mencapai 361 ribu ton beras.

"Operasi Pasar sudah 361 ribu ton selama setahun, ini sudah terbesar dibandingkan lima tahun terakhir," ujarnya seusai mengikuti rapat koordinasi di Jakarta, Rabu (14/12).

Sedangkan, menurut Soetarto, Bulog berencana untuk menyalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin) ke-13 hingga sebesar 300 ribu ton pada Desember 2011.

"Raskin ke-13 plus Operasi Pasar akan keluar bulan ini 300 ribu ton, sampai kini pengadaan beras dalam negeri telah mencapai 1,7 juta ton dan pencapaian raskin sudah 3,050 ribu ton," ujarnya.   

Sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan, pemerintah dipastikan akan mengimpor 900 ribu ton beras dari Thailand, Vietnam dan India yang diharapkan tiba secara bertahap mulai Desember hingga Februari tahun depan. Dengan demikian, lanjut Soetarto, kebutuhan impor tersebut akan melengkapi kuota impor yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar 1,9 juta ton.

"Kira-kira diharapkan Desember, sisanya Januari - Februari, sesuai target 1,9 juta ton. Mudah-mudahan lancar, di pelabuhan juga bongkarnya bisa menjadi prioritas," ujar Soetarto.

Untuk 2012, Bulog akan tetap menyediakan stok beras sebanyak 1,5 juta ton hingga 2 juta ton plus kemungkinan impor sebesar 1,7 juta ton hingga 1,8 juta ton untuk pengadaan kebutuhan beras dalam negeri.

"Ini kalau kondisinya normal, target 1,5 juta plus impor 1,7-1,8 juta ton, pada saat panen tentunya produksi makin tinggi, tapi kita tidak menghendaki adanya bencana alam," ujar Soetarto.

Namun, Soetarto tidak mengharapkan pemerintah terlalu berharap pada impor untuk pengadaan beras dalam negeri dan produksi beras pada masa panen melebihi hasil yang diharapkan.

"Pemerintah dengan menaikkan target produksi pertanian tentunya itu diharapkan surplusnya meningkat, dengan demikian tentunya pengadaan dalam negeri juga akan meningkat," ujarnya.

Sumber : Media Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar