Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso berharap pada tahun 2012 pihaknya tidak perlu lagi mengimpor beras. Hal ini bisa terjadi jika perkiraan produksi padi nasional naik 13%, dari 65 juta ton tahun ini menjadi 74 juta ton tahun depan.
“Dengan adanya peningkatan produksi padi sebesar itu Bulog bisa melakukan pengadaan beras dari petani sebesar 3,5 juta-3,6 juta ton dari total proyeksi pengadaan beras 4 juta ton pada tahun 2012,” katanya dalam acara Media Gathering Forum Wartawan Bulog dengan tema Produksi padi dan Tantangan Perubahan Iklim 2012 di Bogor, hari ini.
Adanya berbagai cara dan upaya yang dilakukan berbagai instansi terkait diyakini produksi beras dalam negeri akan meningkat. Dengan demikian impor tidak perlu lagi dilakukan. Apalagi jika produksi padi naik menjadi 74 juta ton.
Target pengadaan beras Bulog sebanyak 4 juta pada tahun depan menurut Sutarto bisa dilakukan dari dalam negeri sekitar 3,5 juta-3,6 juta ton. Sedangkan yang 500.000 ton berasal dari sisa impor beras pada 2011.
Pengadaan beras Bulog dari petani yang jumlahnya mencapai 3,5 juta berdasarkan skenario optimistis produksi padi dalam negeri naik 13%. Sementara pihaknya juga menetapkan skenario pesimistis dan moderat yang tidak semuanya dibuka ke ranah publik.
Untuk scenario pesimistis memang sengaja tidak dibuka ke public mengingat kondisinya sangat sensitif. Pernah suatu saat pemerintah Philipina mengumumkan akan mengimpor beras hingga 2 juta ton.
“Ternyata mendengar adanya rencana tersebut harga beras dunia langsung melonjak dari $ 400 US menjadi 600 $ US. Tentu hal ini tidak diinginkan jika sampai membuat Bulog kesulitan.
Kendati demikian pihaknya tidak mengharapkan terlaksananya skenario pesimistis yang memaksa Bulog mengimpor beras. Kendati demikian jika memang terpaksa harus mengimpor beras dia meminta pemerintah secepatnya memutuskan, jangan berlarut seperti pada tahun ini baru ditetapkan pada September.
Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyalurkan raskin ke-13 pada tahun ini. Jumlah raskin yang akan disalurkan pada tahun ini jumlahnya sekitar 3,4 juta ton.
Sumber : Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar