Pemerintah berencana mengganti beras untuk masyarakat miskin alias
raskin dengan uang melalui e-Money. Dengan begitu, beras yang diproduksi
petani dengan kategori raskin, tidak akan dibeli oleh Perum Bulog.
Anggota DPR Komisi IV dari fraksi PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan
jika masyarakat miskin hanya mendapatkan kartu-kartu sakti dari presiden
Jokowi, tidak akan menyelesaikan masalah kelaparan dan kemiskinan.
Hal itu juga berdampak kepada nasib produksi petani yang terbuang
sia-sia. "Bertahan berapa lama, diganti kartu apalah, banyak kartu sakti
nanti terjadi revolusi sosial," ujar Yoga, Rabu (3/12/2014).
Yoga mengungkapan jika produksi hasil petani tak dibeli Bulog, otomatis
para spekulan yang akan membeli semua beras jenis apapun dari petani.
Hal itu membuat semua beras di dalam negeri diekspor ke mancanegara untuk dibeli kembali oleh pemerintah.
"Karena Bulog tidak membeli beras petani, yang beli spekulan dengan
kondisi seperti itu membeli dibawah harga pembelian pemerintah untuk
dijual lagi," kata Yoga.
Yoga mengaku tidak setuju jika komoditas pangan seperti raskin diganti
dengan kartu milik Jokowi. Karena pasokan di dalam negeri tidak bisa
diprotek, sehingga mengancam pasokan dalam negeri.
"Dampaknya ke dampak politik, bisa memicu revolusi sosial. Tidak cukup
menghentikan raskin lalu bagaimana penanganan di tingkat bawah untuk
pasokan," papar Yoga.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/12/05/bulog-tak-beli-beras-petani-dpr-terjadi-revolusi-sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar