Minggu, 10 Mei 2015

Bulog: Impor Beras Harus Tunggu Panen Raya Selesai

Kementerian Perdagangan telah memberikan sinyal untuk impor beras menjelang bulan Ramadhan. Namun impor beras kemungkinan baru bisa dilakukan, setelah panen raya selesai.

Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan  ketersediaan beras nasional. Sebab, hingga saat ini Badan Urusan Logistik (Bulog) baru berhasil menyerap sekira 700 ribu ton beras dalam negeri, dibandingkan dengan angka minimal cadangan beras nasional, yakni dua juta ton.

Direktur Utama Bulog, Lenny Sugihat menilai kebijakan importasi beras tidak bisa dipastikan terjadi menjelang Ramadhan atau sebelum pertengahan bulan Juni tahun ini. Sebab, kata Lenny, kepastian impor mesti menunggu usainya masa panen raya, yang berlangsung pada Juni-Juli 2015.

"Presiden kan mengatakan, nanti kita lihat, harus kita hitung apakah perlu atau tidak impor. Tentu //kan// harus menunggu selesai panen dulu, baru dihitung," ujar Lenny Sugihat saat dihubungi Republika, Ahad (10/5).

Lenny mengaku, Bulog tidak ada kendala dalam melakukan penyerapan lantaran Bulog selalu ada di mana pun panen berlangsung. Menurut Lenny lagi, Bulog tidak merasa tersaingi dengan pihak-pihak swasta dalam menyerap produksi petani dalam negeri.

"Kan penyerapan tidak hanya (dilakukan) Bulog. Masyarakat, pedagang, konsumen (juga melakukan penyerapan)," kata dia.

Maka untuk menjaga stabilitas harga beras dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya, lanjut Lenny, Bulog siap mengadakan operasi pasar (OP). Lenny tidak menyebut alternatif lain untuk mengantisipasi naiknya konsumsi masyarakat menjelang dan selama bulan Ramadhan.

"Kalau sekarang kan kita konsentrasinya lagi (tentang) panen. Ya kalau diperlukan OP, ya kita siap melakukan OP. Itu kan tinggal menunggu instruksi saja," tandasnya.

http://m.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/05/10/no4bbb-bulog-impor-beras-harus-tunggu-panen-raya-selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar