Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah,
mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan adanya beras kualitas bagus
atau premium yang dijual murah.
"Beras kualitas bagus biasanya dijual dengan harga mahal atau lebih
tinggi dari beras medium. Namun kalau beras bagus dijual murah, beras
itu patut dicurigai sebagai beras palsu atau plastik seperti yang marak
diberitakan dalam beberapa hari terakhir," kata Kepala Bulog Subdivre
Banyumas Setio Wastono di Purwokerto, Kamis.
Kendati belum mengetahui secara langsung wujud beras plastik, dia
mengatakan bahwa berdasarkan pemberitaan, beras palsu itu memiliki ciri
seperti beras kualitas premium yang sosohnya mencapai 100 persen.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beserta pemerintah kabupaten di wilayah
kerja Bulog Banyumas yang meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara,
dan Cilacap untuk menyosialisasikan ciri-ciri beras plastik kepada
masyarakat.
Disinggung mengenai kemungkinan beras plastik akan tercampur dengan
beras lokal hasil pengadaan Bulog, dia mengatakan bahwa hal itu tidak
mungkin terjadi karena harus melalui seleksi yang cukup ketat.
"Beras lokal yang masuk ke gudang Bulog sosohnya 95 persen sehingga
kelihatan putih kecokelatan sehingga kalau ada yang mencapai 100 persen,
kami akan curiga karena HPP (Harga Pembelian Pemerintah) sebesar Rp
7.300 per kilogram. Padahal kalau beras yang sosohnya di atas 95 persen
hingga 100 persen, harganya pasti lebih tinggi, sekitar Rp 9.000-Rp
10.000 per kilogram," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan penelitian jika ditemukan adanya beras yang mencurigakan di gudang Bulog.
Dengan demikian, kata dia, beras hasil pengadaan Bulog dipastikan tidak akan tercampur beras plastik.
"Insya Allah yang paling aman dan nyaman, beli beras di BulogMart," ujarnya.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/05/21/nooxyp-bulog-minta-warga-waspada-beras-bagus-namun-murah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar