Strategi Perum Bulog menurunkan harga pembelian
beras premium melalui jalur komersial efektif meredam harga beras di
pasar. Rata-rata nasional harga beras kualitas medium turun 1,17 persen.
Direktur
Pengadaan Perum Bulog Wahyu, Minggu (25/10), di Jakarta mengatakan,
pada Oktober ini mestinya harga beras melonjak karena panen berkurang
dan permintaan tetap. Namun, sekarang harga justru turun meski tidak
signifikan. "Yang pasti harga beras tertahan, tidak naik. Ini luar
biasa," katanya.
Di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta,
harga beras kualitas medium rata-rata turun 4,02 persen. Untuk rata-rata
nasional turun 1,17 persen dalam kualitas yang sama.
Perum Bulog
menurunkan harga beli beras premium sejak awal Oktober 2015. Harga beli
saat itu diturunkan dari Rp 9.250 per kilogram menjadi Rp 8.500 per
kilogram.
Dampaknya pemasukan beras ke Perum Bulog
berkurang drastis dan masuk ke pasar. Hal ini bisa dilihat dari pasokan
beras ke Pasar Induk Beras Cipinang rata-rata per hari masih 3.000 ton.
Ditanya
apakah turunnya harga beras di pasar tak menyulitkan Bulog menjual
beras premiumnya, Wahyu mengatakan, kalau belum saatnya dijual, tidak
perlu dijual.
"Untung tidak harus berarti uang masuk ke Bulog.
Masyarakat bisa beli dengan harga normal juga merupakan bentuk
keuntungan," katanya.
Terkait dengan beban keuangan Perum Bulog
yang harus membayar suku bunga kredit hingga Rp 50 miliar per bulan yang
digunakan untuk modal membeli beras komersial guna memperkuat stok
beras Bulog, Wahyu mengatakan, beban keuangan itu tidak dirisaukan
sepanjang harga beras stabil. Hal itu jauh lebih utama.
Dalam
rangka memperkuat cadangan beras nasional, Bulog membeli beras premium
melalui jalur komersial sebanyak 700.000 ton. Modal pembelian dari
pinjaman bank.
Profesor riset pada Pusat Studi Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian, Husein Sawit, mengatakan,
rendahnya harga beras di pasar terjadi karena ada kepastian kebijakan
impor beras dari pemerintah.
"Pemerintah sudah membuat keputusan
mengimpor beras. Meski barangnya belum datang, tetapi sudah ada
kepastian. Kondisi ini membuat pedagang beras mulai melepas berasnya
dari gudang secara bertahap," jelasnya.
Meningkatnya
pasokan beras di pasar, kata Husein, bukan akibat melimpahnya produksi,
melainkan karena pedagang ramai-ramai melepas beras dan tidak mau lagi
menyimpan terlalu lama karena pemerintah memutuskan untuk impor.
Billy
Haryanto, pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, mengatakan,
pedagang sudah mempunyai komitmen dan kesepakatan untuk menjaga harga
beras agar tidak bergejolak.
http://print.kompas.com/baca/2015/10/26/Perum-Bulog-Menurunkan-Harga-Beras-Premium
Halo,
BalasHapusHal ini untuk memberitahukan kepada masyarakat umum bahwa Mrs Jane Alison, pemberi pinjaman pinjaman swasta memiliki membuka kesempatan keuangan untuk semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan. Kami memberikan pinjaman dengan bunga 2% kepada individu, perusahaan dan perusahaan di bawah syarat dan kondisi yang jelas dan dimengerti. hubungi kami hari ini melalui e-mail di: (saintloanss@gmail.com)