Senin, 02 November 2015

Bulan Ini 300.000 Ton Beras Vietnam Masuk Indonesia

Perum Bulog menyatakan bahwa 250.000-300.000 ton beras impor asal Vietnam masuk ke Indonesia sepanjang bulan ini.

Beras medium sebanyak itu mencapai 17-20 persen dari total izin impor beras yang diberikan pemerintah kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton.

Impor dilakukan guna memperkuat cadangan beras nasional seiring bertambahnya masa paceklik 2015-2016 menjadi empat bulan dari kondisi normal hanya dua bulan.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, mengungkapkan, pemerintah telah melakukan nota kesepahaman tingkat government to government (g to g) dengan empat negara produsen beras, yakni Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja. Berpedoman dari itu, Bulog melakukan seleksi dengan melihat ketersediaan dan competitiveness harga.

“Impor dalam proses pengapalan, bulan ini datang 250.000-300.000 ton dari Vietnam, prosesnya bertahap,” kata Wahyu, ketika dihubungi Investor Daily di Jakarta, Minggu (1/11).

Menurut Wahyu, beras tersebut akan masuk ke gudang Bulog sebagai cadangan guna memperkuat stok beras Bulog, di antaranya digunakan untuk beras bagi keluarga sejahtera (rastra).

Mesti tidak wajib mengacu ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP), Bulog mengupayakan agar harga beras impor saat sampai di Indonesia tidak akan melebihi HPP beras Rp 7.300 per kilogram (kg).

“Harga beras di pasar internasional sekarang bergerak naik karena negara konsumen seperti Filipina dan Tiongkok juga mencari untuk perkuat cadangannya, sama seperti Indonesia yang mempertimbangkan faktor kemarau/El Nino. Harga saat ini US$ 350-400 per ton (FOB/harga di lokasi penjual),” ujar dia.

Lebih jauh, Wahyu, mengatakan, per Sabtu (31/10), pengadaan beras domestik oleh Perum Bulog mencapai 2,5 juta ton dengan penyerapan beras petani sebanyak 6.000-7.000 ton per hari. Stok di gudang Bulog hampir 2 juta ton setara beras. Dari sisi ketersediaan, stok beras nasional tersebut dalam posisi aman.

Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga mencapai 300.000-400.000 ton atau mencukupi.
“Pengadaan beras dalam negeri mencapai 2,5 juta ton, kami terus lakukan penyerapan beras petani, per hari kami serap 6.000-7.000 ton,” jelas Wahyu.

Meski dalam posisi aman, kata Wahyu, dalam melihat pasokan beras nasional, tidaklah cukup dengan melihat kecukupan pasokan saat ini, tapi juga melihat beberapa bulan ke depan. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda turun hujan.

Dalam kondisi normal, hujan mulai turun pada September dan musim tanam dimulai Oktober untuk masa panen mulai Februari-Maret-April. Artinya, dalam kondisi normal masa paceklik, yang mana tidak ada panen namun konsumsi jalan terus, hanya dua bulan sekitar Desember-Januari-Februari.

“Namun dengan kondisi saat ini belum turun hujan, musim tanam mundur lebih dari dua bulan, musim paceklik yang tadinya hanya dua bulan bisa menjadi 3-4 bulan,” kata Wahyu.

http://www.beritasatu.com/ekonomi/318956-bulan-ini-300000-ton-beras-vietnam-masuk-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar