Kamis, 19 November 2015

Pemerintah Diduga Rugi 5,85 Trilyun Terkait Bulog Beli Beras dari PERPADI

Pemerintah diduga mengalami kerugian sekitar 5,8 trilyun terkait pengadaan beras komersial kualitas premium sebanyak 600 ribu ton yang dibeli Direktur Utama Bulog/Kabulog dari Asosiasi Pedagang dan Penggilingan Padi.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pedagang dan Tani Tanaman Pangan Hortikultura (AP2TPHI) Rahman Sabon Nama,baru pertama kali Bulog melakukan pembelian beras komersial dari pedagang yang dimonopoli oleh Asosiasi Pedagang dan Penggilingan Padi Indonesia (PERPADI) dengan harga Rp.9300/Kg.”Ini terjadi dalam kepemimpinan Kabulog Djarot Kusumayakti,”papar Rahman

Bulog melakukan pembelian beras menggunakan pinjaman Bank,dalam bentuk kredit komersial dengan bunga 1% perbulan.Beras tersebut tidak bisa dijual oleh Bulog karena harganya mahal dan kualitasnya rendah sehingga baru dua bulan disimpan kondisinya sudah kuning/rusak.Akibatnya pedagang di pasar induk tidak ada yang mau beli.

Rahman,minta pada DPR RI dan aparat penegak hukum serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)turun tangan apa motif Kabulog menunjuk PERPADI memonopoli pembelian dan penjualan beras Bulog yang seharusnya diberikan kepada semua rekanan penyalur Bulog secara adil dan merata.

Diharapkan aparat penegak hukum segera mengusut kasus ini,karena ada indikasi negara dirugikan sebesar 5,85 trilyun yang diduga akibat akibat kecerobohan kebijakan Kabulog.Sementara Kabulog terkesan membebankan tanggungjawab pada Kadivre DKI Jakarta,Jateng,Jabar,Jatim,dan Sulawesi Selatan yang menimbulkan stres dikalangan Kadivre.

Rahman,mengingatkan Bulog agar beras yang tidak laku dijual ini dipaksakan dibeli penyalur Bulog dengan sistim kawin dengan beras impor yang baru masuk melalui Operasi Pasar. Terkait dengan semakin tidak terkendali dan carut marut masalah pangan ini, sudah saatnya Presiden Joko Widodo segera membentuk lembaga baru Bulog.

Lebaga baru itu nantinya digabung dengan Menteri Negara Urusan Pangan atau Lembaga dibawah presiden yakni Kepala Staf Khusus Presiden Bidang Pengendalian Pangan Nasional (BP2N) ujar Rahman Sabon Nama pada 4bintang Rabu (18/11) terkait masalah potensi kerugian pemerintah 5,85 trilyun oleh Bulog.

http://4bintanges.com/?p=5846

Tidak ada komentar:

Posting Komentar