Pemerintah diduga mengalami kerugian sekitar 5,8 trilyun terkait
pengadaan beras komersial kualitas premium sebanyak 600 ribu ton yang
dibeli Direktur Utama Bulog/Kabulog dari Asosiasi Pedagang dan
Penggilingan Padi.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pedagang dan Tani Tanaman Pangan
Hortikultura (AP2TPHI) Rahman Sabon Nama,baru pertama kali Bulog
melakukan pembelian beras komersial dari pedagang yang dimonopoli oleh
Asosiasi Pedagang dan Penggilingan Padi Indonesia (PERPADI) dengan harga
Rp.9300/Kg.”Ini terjadi dalam kepemimpinan Kabulog Djarot
Kusumayakti,”papar Rahman
Bulog melakukan pembelian beras menggunakan pinjaman Bank,dalam
bentuk kredit komersial dengan bunga 1% perbulan.Beras tersebut tidak
bisa dijual oleh Bulog karena harganya mahal dan kualitasnya rendah
sehingga baru dua bulan disimpan kondisinya sudah kuning/rusak.Akibatnya
pedagang di pasar induk tidak ada yang mau beli.
Rahman,minta pada DPR RI dan aparat penegak hukum serta Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)turun tangan apa motif Kabulog menunjuk
PERPADI memonopoli pembelian dan penjualan beras Bulog yang seharusnya
diberikan kepada semua rekanan penyalur Bulog secara adil dan merata.
Diharapkan aparat penegak hukum segera mengusut kasus ini,karena ada
indikasi negara dirugikan sebesar 5,85 trilyun yang diduga akibat akibat
kecerobohan kebijakan Kabulog.Sementara Kabulog terkesan membebankan
tanggungjawab pada Kadivre DKI Jakarta,Jateng,Jabar,Jatim,dan Sulawesi
Selatan yang menimbulkan stres dikalangan Kadivre.
Rahman,mengingatkan Bulog agar beras yang tidak laku dijual ini
dipaksakan dibeli penyalur Bulog dengan sistim kawin dengan beras impor
yang baru masuk melalui Operasi Pasar. Terkait dengan semakin tidak
terkendali dan carut marut masalah pangan ini, sudah saatnya Presiden
Joko Widodo segera membentuk lembaga baru Bulog.
Lebaga baru itu nantinya digabung dengan Menteri Negara Urusan Pangan
atau Lembaga dibawah presiden yakni Kepala Staf Khusus Presiden Bidang
Pengendalian Pangan Nasional (BP2N) ujar Rahman Sabon Nama pada 4bintang
Rabu (18/11) terkait masalah potensi kerugian pemerintah 5,85 trilyun
oleh Bulog.
http://4bintanges.com/?p=5846
Tidak ada komentar:
Posting Komentar