Kendati dana tambahan subsidi pangan senilai Rp 3,1 triliun belum
cair, Perum Bulog menyatakan siap menerima penugasan penyerapan beras
dan pangan lainnya dari pemerintah di penghujung tahun ataupun di tahun
depan.
Bulog juga tengah menunggu dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun yang belum cair hingga saat ini.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, dana tambahan
subsidi sebenarnya digunakan untuk penyaluran beras sejahtera atau beras
bersubsidi tambahan ke-13 dan ke-14.
Bila dana ini kurang, Bulog akan meminta surat jaminan dari
pemerintah untuk mencari pinjaman. Hal yang sama juga berlaku untuk
biaya operasional, Bulog tetap meminta jaminan dari pemerintah untuk
meminjam uang.
"Bulog melakukan penyerapan disesuaikan dengan kemampuan. Saya baru
berusaha untuk terus meminta dukungan finansial yang langsung dan juga
dukungan lain seperti surat jaminan dari pemerintah," ujar Djarot akhir
pekan lalu.
Menurut Djarot untuk memenuhi dana operasional Bulog, yang paling
ideal sebenarnya berasal dari APBN. Namun Bulog menyadari dana tersebut
harus dibagi ke institusi lain juga.
Sementara dana PMN hanya salah satu sumber pendanaan Bulog saja.
Djarot mengakui, untuk menjalankan usahanya, Bulog membutuhkan dana yang
tidak sedikit.
Berdasarkan hitungan Bulog, setiap kali menyerap 1 juta ton beras
saja, Bulog harus menggelontorkan dana sebesar Rp 8 triliun dengan
perkiraan kasar harga rata-rata Rp 8.000 beras per kilogram (kg).
Nah, bila Bulog harus menyerap atau membeli beras sebanyak 3 juta ton
saja, maka dana yang dibutuhkan sebesar Rp 24 triliun. Itu masih belum
termasuk biaya penugasan penyerapan bahan pangan lainnya.
Selain itu, Djarot juga mengatakan sampai saat ini, Bulog masih
memiliki tagihan ke pemerintah terkait kekurangan bayar untuk subsidi
beras sejahtera (rastra). Total kekurangan bayar pemerintah berdasarkan
hitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebesar Rp 2 triliun.
Bulog sendiri sudah menyampaikan tagihan ini ke pemerintah pada
pertengahan tahun ini dan masih belum dibayar oleh pemerintah. "Kami
juga memahami kalau pemerintah harus menganggarkan dana kekurangan bayar
ini dalam APBN," imbuh Djarot.
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menambahkan, sampai saat ini Bulog
telah mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengimpor beras dari
Thailand dan Vietam sebesar 1,5 juta ton.
Beras tersebut telah mulai masuk ke Indonesia pada bulan November
ini. Ke depan Bulog juga akan turut terlimbat dalam mengimpor sapi
bakalan untuk memenuhi kebutuhan sapi dalam negeri.
http://industri.kontan.co.id/news/bulog-minta-jaminan-pemerintah-buat-pinjaman-modal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar