Fenomena El Nino memengaruhi pengadaan beras yang dilakukan oleh Perum
Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, kata juru bicara Perum
Bulog Subdivre Banyumas M. Priyono.
"Akibat 'El Nino', banyak tanaman padi yang puso. Selain
itu, banyak terjadi serangan hama pada awal musim tanam," katanya di
Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, kondisi tersebut berdampak pada penurunan produksi
padi sehingga Bulog Banyumas tidak bisa menyerap beras secara maksimal.
Bahkan, kata dia, prognosa pengadaan beras 2015 sebesar 80.000
ton tidak dapat tercapai meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh
Bulog Banyumas.
Dalam hal ini, lanjut dia, Bulog Banyumas hanya mampu menyerap
beras "public service obligation" (PSO) sekitar 62.000 ton sedangkan
untuk beras premium sekitar 8.700 ton.
"Saat ini, kami tidak lagi melakukan pengadaan atau menyerap
beras dari petani karena sudah tidak ada petani yang panen," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa stok beras yang
tersimpan di gudang-gudang Bulog Banyumas masih mencukupi kebutuhan
hingga bulan Januari 2016.
"Stok masih cukup hingga bulan Januari atau hingga musim panen
karena saat sekarang sudah banyak petani yang tanam padi," katanya.
Terkait beras premium broken 15% hasil pengadaan, Priyono mengatakan bahwa
saat ini pihaknya mulai menjual beras premium itu dengan harga Rp9.300
per kilogram.
"Harga Rp9.300 per kilogram itu kalau beli di gudang," katanya.
http://www.antarajateng.com/detail/el-nino-pengaruhi-pengadaan-beras-bulog-banyumas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar