Senin, 16 November 2015

Bulog salurkan beras komersial untuk warga miskin

Tak ada pilihan, Perum Bulog nampaknya harus menyalurkan beras komersial untuk program beras sejahtera (rastra). Pasalnya, beras kualitas standar yang menjadi cadangan pemerintah (CBP) di gudang Bulog kian menipis.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan,  konversi beras komersial ke beras public service obligation (PSO) merupakan upaya tepat apabila sewaktu-waktu harga beras naik di luar kewajaran. Saat ini, Bulog masih memiliki CBP sebanyak 1,3 juta ton. Sebanyak 675.000 ton di antaranya merupakan beras komersial yang terdiri dari beras medium dan beras premium dan sisanya merupakan beras PSO murni.

Meski begitu, Bulog tetap mengusahakan beras standar PSO dari penyerapan panen. "Penyerapan masih jalan, tapi kecil sekali karena sedang paceklik," ujar Djarot ke KONTAN, Minggu (14/11).

Panen petani yang menurun membuat Bulog hanya bisa menyerap 30.000 ton-40.000 ton beras per bulan. Padahal biasanya rata-rata penyerapan bisa mencapai 250.000 ton.

Di sisi lain, Bulog harus menyalurkan beras PSO untuk rastra sebanyak 232.000 ton per bulan. Saat ini, Bulog sedang menyalurkan rastra ke-13 dan rastra ke-14. Berarti, kebutuhan beras PSO sebanyak 464.000 ton.

Sayang, Djarot belum bisa memastikan volume beras komersial yang akan dipakai. Dia mengklaim, stok beras PSO masih mencukupi untuk rastra ke-13 dan rastra ke-14. "Beras komersial hanya sebagai cadangan," tegasnya.

Djarot bilang, untuk menyalurkan beras komersial sebagai beras PSO, Bulog memerlukan tambahan subsidi. Pasalnya, harga pembelian beras komersial lebih mahal dari harga pokok pembelian (HPP) beras PSO.

Asal tahu saja, pemerintah menetapkan HPP beras PSO tahun ini sebesar Rp 7.300 per kilogram (kg), sedangkan harga pembelian beras komersial di atas Rp 8.000 per kg.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag), harga beras medium nasional per 13 November 2015 adalah Rp 10.470 per kg-Rp 10.500 per kg. "Kalau terlalu berat, pemerintah harus intervensi sampai harganya turun jadi Rp 8.300 per kg," ujar Djarot.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong bilang, pemerintah sedang menyiapkan langkah untuk mengonversi cadangan beras komersial milik Bulog ke beras PSO untuk digunakan di program rastra. Tujuannya untuk mengamankan pasokan beras masyarakat.

Untuk mendukung rencana itu, pemerintah sedang memproses penambahan subsidi untuk Bulog. Namun, Thomas belum bisa memberi tahu berapa banyak beras yang akan dikonversi dengan alasan masih dihitung.

http://industri.kontan.co.id/news/bulog-salurkan-beras-komersial-untuk-warga-miskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar