Tak ada pilihan, Perum Bulog nampaknya harus menyalurkan beras
komersial untuk program beras sejahtera (rastra). Pasalnya, beras
kualitas standar yang menjadi cadangan pemerintah (CBP) di gudang Bulog
kian menipis.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, konversi beras
komersial ke beras public service obligation (PSO) merupakan upaya tepat
apabila sewaktu-waktu harga beras naik di luar kewajaran. Saat ini,
Bulog masih memiliki CBP sebanyak 1,3 juta ton. Sebanyak 675.000 ton di
antaranya merupakan beras komersial yang terdiri dari beras medium dan
beras premium dan sisanya merupakan beras PSO murni.
Meski begitu, Bulog tetap mengusahakan beras standar PSO dari
penyerapan panen. "Penyerapan masih jalan, tapi kecil sekali karena
sedang paceklik," ujar Djarot ke KONTAN, Minggu (14/11).
Panen petani yang menurun membuat Bulog hanya bisa menyerap 30.000
ton-40.000 ton beras per bulan. Padahal biasanya rata-rata penyerapan
bisa mencapai 250.000 ton.
Di sisi lain, Bulog harus menyalurkan beras PSO untuk rastra sebanyak
232.000 ton per bulan. Saat ini, Bulog sedang menyalurkan rastra ke-13
dan rastra ke-14. Berarti, kebutuhan beras PSO sebanyak 464.000 ton.
Sayang, Djarot belum bisa memastikan volume beras komersial yang akan
dipakai. Dia mengklaim, stok beras PSO masih mencukupi untuk rastra
ke-13 dan rastra ke-14. "Beras komersial hanya sebagai cadangan,"
tegasnya.
Djarot bilang, untuk menyalurkan beras komersial sebagai beras PSO,
Bulog memerlukan tambahan subsidi. Pasalnya, harga pembelian beras
komersial lebih mahal dari harga pokok pembelian (HPP) beras PSO.
Asal tahu saja, pemerintah menetapkan HPP beras PSO tahun ini sebesar
Rp 7.300 per kilogram (kg), sedangkan harga pembelian beras komersial
di atas Rp 8.000 per kg.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag), harga beras medium
nasional per 13 November 2015 adalah Rp 10.470 per kg-Rp 10.500 per kg.
"Kalau terlalu berat, pemerintah harus intervensi sampai harganya turun
jadi Rp 8.300 per kg," ujar Djarot.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong bilang, pemerintah
sedang menyiapkan langkah untuk mengonversi cadangan beras komersial
milik Bulog ke beras PSO untuk digunakan di program rastra. Tujuannya
untuk mengamankan pasokan beras masyarakat.
Untuk mendukung rencana itu, pemerintah sedang memproses penambahan
subsidi untuk Bulog. Namun, Thomas belum bisa memberi tahu berapa banyak
beras yang akan dikonversi dengan alasan masih dihitung.
http://industri.kontan.co.id/news/bulog-salurkan-beras-komersial-untuk-warga-miskin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar