Informasi kedatangan beras impor asal Vietnam ke gudang Perum Bulog
membuat pedagang beras di Pasar Induk Cipinang (PIC) bernafas lega.
Sebab, ada cadangan stok beras membuat harga beras diprediksi stabil
hingga puncak panen gabah tahun depan.
“Kalau berkaca tahun lalu harga beras naik paling cepat itu bulan
Januari-Maret. Ini kan kita juga belum tahu El Nino ini parahnya
seberapa, karena ada beras impor di gudang Bulog orang jadi nggak
khawatir, apalagi stoknya belum dikeluarin,” kata Uwi, salah seorang
pedagang grosir, Minggu (15/11).
Menurut Uwi, semua pedagang grosir di PIC selalu mendapatkan jatah
beras Bulog jika pemerintah memutuskan impor beras. Hal ini yang membuat
pedagang tak was-was kesulitan mendapat beras lokal di akhir tahun dan 3
bulan pertama tahun depan.
“Kita biasanya dapat beras Vietnam atau Thailand, itu dikoordinir
sama koperasi pedagang. Jadi saya kira impor beras pemerintah sudah
cukup bagus, bagusnya walaupun impor berasnya ditahan di gudang,”
ujarnya.
Kalaupun ada kenaikan, lanjut Uwi, perubahan harga beras masih di
kisaran Rp 100-500/kg dalam sebulan sehingga masih dianggap wajar. Harga
beras terendah di PIC saat ini adalah Rp 7.500/kg dan harga paling
tinggi adalah beras Pandan Wangi Cainjur yang dipatok Rp 13.000/kg.
Harga beras lokal yang setara dengan kualitas beras impor Vietnam
yakni IR 64 adalah Rp 9.000/kg untuk kualitas IV, Rp 9.400/kg kualitas
III, Rp 10.000/kg kualitas II, dan Rp 10.500/kg kualitas I.
Harga janis beras medium lainnya dari jenis Muncul dan Ramos saat
dihargai sebesar Rp 10.000 untuk kualitas III, Rp 10.500 beras kualitas
II, Rp 11.000 beras kualitas I, dan Rp 12.000 untuk kualitas super.
Sementara beras premium dari jenis Pandan Wangi Cianjur saat ini
dipatok seharga Rp 10.000 untuk kualitas III, Rp 12.000/kg untuk
kualitas II, dan Rp 13.000/kg untuk kualitas I.
http://www.deliknews.com/2015/11/15/beras-impor-vietnam-tiba-di-gudang-bulog-stok-aman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar