Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mendesak
pemerintah untuk segera menerbitkan Perpres yang memungkinkan
fleksibiltas HPP (Harga Pembelian Pemerintah) beras/gabah dan mendorong
Bulog bisa memperluas kapasitas, termasuk pembelian jagung dan kedelai,
serta meningkatkan kualitas produknya melalui pembangunan infrastruktur
berteknologi modern.
Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad mengatakan
pihaknya akhir-akhir ini menerima beragam keluhan warga, bahkan
gubernur, terkait kekurangsigapan Bulog dalam membeli beras dan jagung
petani.
“Sehingga terjadi surplus di beberapa daerah atau jika pun
dibeli, ironisnya dengan harga dibawah harga pasar,” ujarnya melalui
keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Minggu (6/3/2016).
Farouk
yang juga menjabat sebagai ketua majelis percepatan pembangunan daerah
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengingatkan janji
presiden pada kesempatan panen raya di Kab. Dompu pada 11 April 2015
lalu. Bila membeli jagung dengan HPP Rp2.700 tidak direalisasikan,
akibatnya dibeli oleh swasta dengan harga di bawah Rp2000.
“Dalam
realitasnya, praktik pembelian juga sering dikeluhkan warga karena
petugas Bulog cenderung secara subjektif menentukan sepihak kualifikasi
beras atau gabah yang dapat merugikan petani.” kata Farouk.
Menyikapi
aspirasi demikian, pimpinan DPD RI melakukan pertemuan dengan
Kementerian Pertanian dan Bulog. Dari pertemuan tersebut terungkap, HPP
masih merujuk pada Inpres 5/2015 dan masih dalam proses pembaharuan
Perpres.
Disisi lain, payung hukum yang ada belum memberi kewenangan kepada Bulog untuk membeli pangan selain beras dan gabah.
DPD
meminta presiden dapat mempercepat proses penerbitan Perpres yang
memungkinkan adanya fleksibilitas harga yang sewaktu-waktu mudah
menyesuaikan dengan harga pasar dan situasional antar daerah. Selain
itu, juga mendorong memperluas kewenangan Bulog untuk dapat membeli
jagung dan kedelai.
“Selain itu kami juga mendorong pemerintah
melengkapi Bulog dengan peralatan lapangan yang bisa digunakan untuk
menentukan secara objektif kualifikasi bahan pangan yang dibeli sehingga
dapat meminimalisasi konflik penilaian antara petani dan petugas,” ujar
Farouk.
DPD RI juga meminta pemerintah mengembangkan
infrastruktur Bulog dengan teknologi modern yang memperluas dan
meningkatkan kapasitasnya dalam pembelian gabah sehingga dapat memberi
manfaat yang lebih berarti bagi kesejahteraan petani.
http://industri.bisnis.com/read/20160306/99/525664/dpd-desak-perpres-soal-hpp-bulog-diterbitkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar