Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden tentang
perluasan kewenangan Perum Bulog sebagai stabilisator komoditas pangan
utama selain beras. Dalam perpres itu, kewenangan Bulog akan diperluas
untuk melakukan penyerapan tiga komoditas utama saja yaitu beras, jagung
dan kedelai.
Dalam pembahasan terakhir, kewenangan Bulog
rencananya akan diperluas untuk menstabilkan harga 11 komoditas utama
yaitu beras, jagung, kedelai, gula, daging sapi, ikan, garam, cabai,
ayam, bawang merah dan bawang putih.
Pramono Anung, Sekretaris
Kabinet RI mengatakan perpres yang baru saja ditandatangani Presiden
pada Jumat (11/3/2016) tersebut hanya akan mengatur perluasan kewenangan
Bulog untuk menyerap harga jagung dan kedelai. “Iya untuk tiga
komoditas, beras, jagung dan kedelai,” katanya saat dikonfirmasi Bisnis, Minggu, (13/3/2016).
Namun,
Pram enggan memerinci adakah Perpres lanjutan yang akan menambah
kewenangan Bulog selaku stabilisator harga untuk 8 komoditas lainnya.
Adapun, penomoran Perpres masih harus melewati proses Kemenkumham
terlebih dahulu.
Adapun, ucapnya, mengenai detail mekanisme
penyerapan, termasuk harga patokan pembelian (HPP) ketiga komoditas akan
diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah seusai Perpres tersebut
resmi diterbitkan.
Sebelumnya, dia mengatakan penyerapan jagung
dan kedelai menjadi mendesak karena terjadi persoalan harga jagung belum
lama ini, namun karena kurangnya wewenang stabilisasi lembaga sehingga
menimbulkan persoalan.
Belum lama ini, Menteri Pertanian Amran
Sulaiman Amran Sulamian menyatakan Presiden telah memerintahkan dirinya,
Mendag dan Dirut Bulog di bawah komando Menko Perekonomian untuk segera
turun ke sentra-sentra produksi padi.
Bulog, lanjutnya, akan
langsung bergerak cepat untuk melakukan penyerapan gabah sebanyak 4 juta
ton guna mengangkat harga petani jelang musim panen yang yang
diperkirakan akan berlangsung pada akhir bulan ini.
"Kami harus
serap dalam 2-3 bulan ini 3-4 juta ton, langsung ke petani, tidak lagi
di pedagang. Mudah-mudahan dalam sebulan harga di level petani sudah
mulai naik," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Dari
catatannya, harga gabah sudah turun Rp1.000 per kg dalam sebulan ini
hingga sempat menyentuh di bawah level Rp5.000 per kg. Penurunan ini,
lanjutnya, mulai masuk ke level yang membahayakan karena dalam hitungan
beberapa pekan mendatang, panen raya akan berlangsung di seluruh
Indonesia.
http://industri.bisnis.com/read/20160314/99/527635/perpres-kewenangan-bulog-penyerapan-hanya-untuk-3-komoditas-utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar