Meski belum selesai dengan audit importasi beras, Badan Pemeriksa
Keuangan sudah menyoroti tiga titik lemah dari mekanisme yang ada selama
ini. Ada beberapa lubang dalam Peraturan Menteri Perdagangan
(Permendag) Nomor 12/M-DAG/PER/42008 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor
Beras, termasuk konflik kepentingan surveyor beras.
Kepala BPK Hadi Poernomo menjelaskan lubang itu ada di Pasal 11
Permendag ayat 4 yakni surveyor yang ditunjuk menteri perdagangan dapat
memungut imbalan jasa yang diberikan dari importir atau eksportir yang
besarannya ditentukan dengan memerhatikan asas manfaat. "Surveyor
ditunjuk Kemendag tapi biaya verifikasi di luar itu dibayar importir.
Ini kan conflict of interest dengan importir. Harusnya yang bayar itu negara," ujar Hadi ketika berbincang dengan Media Indonesia via sambungan telepon, Rabu (12/2) malam.
Catatan kedua BPK ialah yang diverifikasi surveyor pada importasi beras.
Dalam Pasal 6 beras impor untuk keperluan tertentu harus diperiksa
jenis dan volume berasnya, negara asal, nama dan alamat importir, serta
tingkat kepecahan. Namun, tingkat kepecahan beras diperiksa apabila
dipersyaratkan. "Harusnya 'apabila dipersyaratkan' ini dibuang. Yang
benar tingkat kepecahan wajib diperiksa sehingga diketahui dengan
nyata," ujar Hadi.
Tingkat kepecahan menjadi indikator beras tersebut masuk kategori beras
premium atau beras medium. Beras premium ialah yang tingkat kepecahannya
5% ke bawah dan medium berkisar 5%-25%.
Catatan ketiga BPK ialah pada pengenaan bea masuk beras. Bea masuk untuk
semua jenis beras ialah Rp450 per kg tanpa peduli jenisnya. Bahkan,
beras yang diimpor Perum Bulog untuk stabilisasi harga pun harus
membayar bea masuk yang sama.
Hingga berita ini diturunkan BPK masih melakukan audit importasi beras.
Hadi belum bisa menceritakan temuan BPK karena tidak diperbolehkan UU
BPK untuk membocorkan temuan pada publik. BPK masih melakukan
pengumpulan data.
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2014/02/12/2/215470/BPK-Temukan-Tiga-Lobang-Impor-Beras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar