Senin, 03 Februari 2014

Chatib : Banyak Peluang Kecurangan Beras Impor Ilegal Vietnam

Silang sengkarut kasus impor beras ilegal dari Vietnam sampai hari ini masih berlangsung dengan sengit.
Menteri terkait saling melempar tanggung jawab satu sama lain saling menyalahkan. Selain itu muncul pula terkait nama Bulog (Badan Urusan Logistik).

Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, banyak kemungkinan terjadinya kecurangan dalam kasus beras ilegal asal Vietnam. Misalnya dengan memanipulasi pos tarif atau harmonized system (HS), caranya dengan menyelewengkan izin beras premium, dengan mendatangkan beras medium.

Kehebohan soal beras impor ilegal ini, bermula dari kasus temuan beras impor Vietnam yang beredar di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. Akan tetapi, ternyata tabir gelap kasus tersebut belum juga terungkap meskipun telah bergulir dua pekan. Di internal pemerintah masih saling menuding soal pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab.

Lebih jauh Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan kasus ini intinya berawal dari rekomendasi dan izin impor beras. Selama ini yang mengeluarkan izin impor beras adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag), setelah mendapat rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Chatib Basri dengan tegas mengatakan, “intinya yang paling penting adalah kalau beras tertentu nggak boleh impor, jangan diberi izinnya,” kata Chatib kepada wartawan Senin 3 Februari 2014.

Suatu instansi tak bisa memberikan sebuah izin apabila masih ada keraguan. Apalagi sudah diketahui ada importir yang kecenderungan melakukan pelanggaran izi, kata  Chatib.

“Intinya rekomendasi dan kemudian izinnya. Kalau memang mau diserahkan kepada Bulog untuk yang dia lakukan dan bisa dikontrol ya diberi. Kalau memang ada keraguan, importirnya yang ini nakal, jangan diberi,” tandasnya.

“Kan mestinya ada track record. Kalau yang ini beneran nih, kalau yang ini nggak. HS-nya nanti dimirip-miripkan,” Chatib menambahkan.

Terkait dengan tugas Bea dan Cukai, Chatib Basri memberikan pembelaan. Dia mengatakan  Ditjen Bea Cukai hanya menjalankan aturan sesuai dengan yang semestinya. Para petugas Bea Cukai hanya akan memastikan beras yang diimpor sesuai dengan kode yang yang telah direkomendasikan.

Pada akhir komentarnya, mantan Ketua BKPM (Badan Kordinasi Penanaman Modal) itu mengatakan, “kalau Bea Cukai di ujung dia cuma liat soal HS. Tapi isunya harus dari pangkalnya. Rekomendasinya harus tidak ada kalau memang beras itu tak boleh, harus beras khusus, nggak boleh beras lain dimasukkan,” pungkasnya.

http://www.baratamedia.com/read/2014/02/03/56633/chatib-banyak-peluang-kecurangan-beras-impor-ilegal-vietnam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar