Badan Urusan
Logistik Subdivisi Regional IV Banyumas, Jawa Tengah, memastikan stok
beras di sejumlah gudang yang tersebar di wilayah Keresidenan Banyumas
masih mencukupi kebutuhan.
"Meskipun kami belum melakukan penyerapan, stok beras di gudang
Bulog Banyumas masih mencukupi kebutuhan hingga Juli 2014," kata Kepala
Humas Bulog Subdivre IV Banyumas, M. Priyono, di Purwokerto, Jumat.
Menurut dia, stok beras dialokasikan untuk penyaluran beras
keluarga miskin (raskin) yang tersebar di Kabupaten Banyumas, Cilacap,
Purbalingga, dan Banjarnegara yang kebutuhannya mencapai 6,3 ribu ton
per bulan.
Terkait pelaksanaan program pengadaan pangan di tahun 2014, dia
mengakui bahwa hingga saat ini, Bulog Banyumas belum mampu menyerap
gabah dan beras dari petani meskipun musim panen telah berlangsung di
sebagian wilayah Keresidenan Banyumas.
"Saat ini di sebagian wilayah Banyumas, Cilacap, Purbalingga,
dan Banjarnegara memang telah ada yang panen, namun masih sporadis
sehingga belum memungkinkan untuk diserap," katanya.
Menurut dia, hasil panen tersebut digunakan petani untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Ia mengatakan bahwa prognosa pengadaan pangan untuk Bulog
Banyumas pada 2014 ditargetkan sebanyak 120 ribu ton setara beras.
"Kami berharap prognosa tersebut dapat tercapai meskipun di
awal 2014 banyak terjadi banjir dan serangan hama wereng," katanya.
Seorang mitra kerja Bulog Banyumas, Kushana mengatakan harga
gabah dan beras di tingkat petani masih tinggi sehingga pihaknya belum
bisa melakukan penyerapan.
Selain itu, kata dia, pihaknya belum menandatangani kontrak pengadaan pangan dengan Bulog Banyumas.
"Saat ini, harga gabah dan beras di tingkat petani masih tinggi
karena stoknya terbatas, sedangkan harga beras kualitas medium di
tingkat penggilingan telah mencapai Rp7.600 per kilogram. Padahal, harga
pembelian pemerintah untuk beras hanya dipatok sebesar Rp6.600 per
kilogram, sehingga belum memungkinkan untuk melakukan penyerapan,"
katanya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar