Kesamaan kode statistik atau Harmonized System (HS) antara beras
premium dan medium dituding menjadi buntut rembesan beras impor asal
Vietnam di Pasar Cipinang, Jakarta Timur. Badan Pusat Statistik (BPS)
selama ini mengaku tak hanya menerima laporan impor beras khusus dari
Vietnam, tapi juga dari beberapa negara lain.
Selain dari Vietnam, BPS melaporkan meneriman data impor beras khusus dari India, Pakistan, Jepang dan lainya.
Deputi
Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan,
pemerintah sangat mungkin memisahkan kode HS antara beras khusus dan
medium. Namun cara tersebut dipastikan bakal memakan waktu lama dan
peraturan baru.
“Kalau mau, mungkin saja tapi harus membuat
peraturan lagi karena Bea Cukai memeriksa berdasarkan HS. Itu butuh
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan kami serta Bea Cukai sih siap
saja,” jelas dia di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2014).
Sasmito
menjelaskan, pemisahan kode HS membutuhkan waktu berbulan-bulan karena
isi keterangan yang ada pada Bea Cukai berbeda-beda. Tak hanya itu,
keterangan yang disampaikan importir juga bisa mencapai jutaan lembar.
Terkait
beras khusus yang masuk ke Indonesia, BPS memastikan hal tersebut tak
melanggar ketentuan apapun. Namun untuk beras biasa, hanya Bulog yang
memperoleh izin resmi.
“Nah kalau mau dipisah (HS) harus dapat
izin dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, tapi tetap
harus ada yang mengusulkan lalu dibahas,” terangnya.
Sayang,
Sasmito tak menjelaskan secara rinci kemungkinan data beras premium yang
diperoleh BPS merupakan jenis beras medium. “Kami kan tidak periksa di
lapangan, tapi kami menerima dari Bea Cukai,” tandasnya.
Data BPS
menunjukkan, total impor beras premium dengan kode HS 1006309900 pada
Januari-Desember 2013 mencapai 47,87 juta kilogram (kg) dengan nilai US$
25,46 juta. Sedangkan pada Desember 2013, nilai impor ini mencapai US$
575,36 ribu seberat 793,41 ribu kg.
Pada periode tahun lalu,
Vietnam menempati urutan pertama pemasok impor beras khusus seberat 29,9
juta kg senilai US$ 14,59 juta. Disusul India yang mencapai US$ 7,04
juta dengan berat 13,68 juta kg beras. Dan posisi ketiga ditempati
Amerika Serikat dengan nilai impor beras US$ 2,98 juta seberat 2,79 juta
kg.
http://usum.co/news/read/2014/02/04/bps-tak-bisa-bedakan-beras-khusus-medium/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar