Sabtu, 22 Agustus 2015

Impor Sapi Australia Dinilai Sarat Muatan Politik

Pemerintah membuka keran impor sapi. Perum Bulog mendapatkan kuota impor 50 ribu sapi pada kuartal III-2015.

Sebagai awalan, Bulog bakal mendatangkan 8 ribu sapi siap potong dari Australia, awal September mendatang.

Pengamat Hukum Umar Husin menilai pemilihan sapi Australia sarat muatan politik.

"Kenapa harus mengimpor dari Australia, bukan India atau Eropa? Saya rasa itu kental berbau politik," ujarnya saat diskusi bertajuk 'Mengapa Daging Sapi dan Ayam Seperti Terbenam?' di Jakarta, Sabtu, dilansir merdeka.com.

Dia melihat krisis daging sapi hanya terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Perlu sekitar 1.300 sapi untuk memenuhi konsumsi harian masyarakat di kawasan itu.

"Sebanyak 50 persen daging yang kurang adalah di Jabodetabek, konsumsi di Jabodetabek, sekitar 1.300 sapi tiap hari. Pemerintah bilang di Nusa Tenggara Timur ada 5 ribu sapi, ini empat hari saja sudah habis di Jakarta," katanya.

Menurut Umar, pemerintah perlu strategi mengembangkan komoditas pangan di dalam negeri.

"Pemerintah hendaknya ada strategi soal pangan. Sambil menunggu kesiapan sapi dalam negeri. Kesempatan untuk impor tiga tahun ini, tidak apa-apalah," pungkasnya.

http://fokusmedan.com/article/23216

Tidak ada komentar:

Posting Komentar