Kamis, 13 Agustus 2015

Minta Bulog Urus Sapi, Mentan Tak Paham Persoalan

Komisi IV DPR mengaku bingung dengan pemberian hak impor 100 ribu ekor sapi bakalan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog).

Dikhawatirkan, kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu belum tentu disanggupi Bulog dalam waktu singkat.

"Bulog mau taruh di mana sapinya untuk digemukkan, di gudang Bulog dan sapinya disusun ke atas seperti beras. Kalaupun Bulog sanggup, penggemukan sapi itu butuh tiga bulan agar siap dipotong. Lalu mulai Agustus sampai November sebelum siap dipotong, siapa yang menjamin ketersediaan daging sapi," ujar Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan kepada wartawan, Rabu malam (12/8).

Menurutnya, produksi daging sapi berbeda jauh dengan padi yang dalam waktu tiga bulan sudah bisa dipanen. Untuk bisa mewujudkan swasembada sapi, Indonesia minimal butuh waktu hingga 20 tahun. Mengingat, perlu terlebih dahulu dilakukan pengembangan sapi betina jenis unggul.

"Mentan seperti tak paham persoalan. Alasan persediaan sapi lokal mencukupi, padahal tidak. Mentan harus jujur bicara sesuai fakta. Gara-gara kebijakan ngaco Mentan akhirnya untuk mengatasi harga naik, kita harus ambil kebijakan mundur yakni impor daging," tegas Daniel.

Dalam kunjungan kerja ke Banjarmasin, Mentan Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa stok daging sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga empat bulan, sehingga tidak ada alasan bagi pedagang menaikkan harga.

Menurutnya, stok daging sapi juga tidak akan bermasalah hingga Hari Raya Idul Adha yang tinggal tiga minggu lagi.

"Jadi saya harap kondisi ini bisa dipahami oleh masyarakat karena kenyataannya stok daging kita cukup. Upaya pengembangan dalam sektor peternakan sapi akan kita dorong terus," jelas Amran.

http://www.rmol.co/read/2015/08/13/213283/Minta-Bulog-Urus-Sapi,-Mentan-Tak-Paham-Persoalan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar