Komisi IV DPR mengaku bingung dengan pemberian hak impor 100 ribu ekor sapi bakalan kepada Badan Urusan Logistik (Bulog).
Dikhawatirkan, kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu belum tentu disanggupi Bulog dalam waktu singkat.
"Bulog
mau taruh di mana sapinya untuk digemukkan, di gudang Bulog dan sapinya
disusun ke atas seperti beras. Kalaupun Bulog sanggup, penggemukan sapi
itu butuh tiga bulan agar siap dipotong. Lalu mulai Agustus sampai
November sebelum siap dipotong, siapa yang menjamin ketersediaan daging
sapi," ujar Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan kepada wartawan, Rabu
malam (12/8).
Menurutnya, produksi daging sapi berbeda jauh
dengan padi yang dalam waktu tiga bulan sudah bisa dipanen. Untuk bisa
mewujudkan swasembada sapi, Indonesia minimal butuh waktu hingga 20
tahun. Mengingat, perlu terlebih dahulu dilakukan pengembangan sapi
betina jenis unggul.
"Mentan seperti tak paham persoalan. Alasan
persediaan sapi lokal mencukupi, padahal tidak. Mentan harus jujur
bicara sesuai fakta. Gara-gara kebijakan ngaco Mentan akhirnya untuk
mengatasi harga naik, kita harus ambil kebijakan mundur yakni impor
daging," tegas Daniel.
Dalam kunjungan kerja ke Banjarmasin,
Mentan Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa stok daging sapi cukup untuk
memenuhi kebutuhan hingga empat bulan, sehingga tidak ada alasan bagi
pedagang menaikkan harga.
Menurutnya, stok daging sapi juga tidak akan bermasalah hingga Hari Raya Idul Adha yang tinggal tiga minggu lagi.
"Jadi
saya harap kondisi ini bisa dipahami oleh masyarakat karena
kenyataannya stok daging kita cukup. Upaya pengembangan dalam sektor
peternakan sapi akan kita dorong terus," jelas Amran.
http://www.rmol.co/read/2015/08/13/213283/Minta-Bulog-Urus-Sapi,-Mentan-Tak-Paham-Persoalan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar