Sabtu, 01 Agustus 2015

Bulog Diminta Serap Jagung Petani Lokal hingga Rp2.500/Kg

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk bisa menyerap jagung dari petani dengan harga antara Rp2.300 sampai dengan Rp2.500 per kilogram (kg).

"Nanti kita mengangkat harga di tingkat petani, kami minta Bulog bisa menyerap dan harganya di atas kering ya Rp2.300 sampai Rp2.400, silakan nego. Rp2.400 per kg kering, naik Rp2.500 juga enggak apa-apa, nego dengan Bulognya ya," ujar dia di Desa Motong, Kecamatan Utan, Sumbawa, Jumat, 31 Juli 2015.

Dia menambahkan, Bulog juga tidak perlu mengambil harga terlalu tinggi. Bahkan, jika harga jual di Jakarta mencapai Rp3.000 per kg jagung kering, maka Bulog diminta menaikkan harga beli Rp2.700 kg.

"Bulog, cek harga di Jakarta, bapak jangan untung banyak, kecil yang penting BEP pun enggak apa-apa demi para petani. Nanti kan Rp2.500, beli sekarang. Kalau bapak jual lepas nanti Rp3.000, ambil Rp2.700, itu imbauan Bapak Presiden ya, ambil Rp2.700," terangnya.

Saat ini, Amran menerangkan, harga jual jagung kering dari petani terlalu rendah dengan hanya Rp2.100 per kg. Sedangkan untuk jagung basah hanya dihargai sebesar Rp1.500 per kg.

"Saya sudah bincang-bincang dengan petani. Ini harga jagungnya hanya Rp2.100 per kg kering, pipil kering. Artinya apa, kalau ini basah, harganya sekitar Rp1.500 per kg. Kalau impor sama dengan memperkuat petani negara lain, pilih mana, petani kita atau petani negara lain? Petani kita," tutur dia.

Selain Bulog, Mentan juga meminta kepada para pengusaha pakan ternak lokal untuk menyerap jagung-jagung dalam negeri. Apalagi luas lahan jagung tahun ini juga naik. "Luasan jagung tahun lalu hanya 3,8 juta hektare (ha), sampai hari ini itu sudah mencapai 4,4 juta ha, artinya ada kenaikan 600 ribu ha," pungkas dia.

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/08/01/153123/bulog-diminta-serap-jagung-petani-lokal-hingga-rp2-500-kg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar