Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta Perum Badan Urusan
Logistik (Bulog) untuk bisa menyerap jagung dari petani dengan harga
antara Rp2.300 sampai dengan Rp2.500 per kilogram (kg).
"Nanti kita mengangkat harga di tingkat petani, kami minta Bulog bisa
menyerap dan harganya di atas kering ya Rp2.300 sampai Rp2.400, silakan
nego. Rp2.400 per kg kering, naik Rp2.500 juga enggak apa-apa, nego
dengan Bulognya ya," ujar dia di Desa Motong, Kecamatan Utan, Sumbawa,
Jumat, 31 Juli 2015.
Dia menambahkan, Bulog juga tidak perlu mengambil harga terlalu tinggi.
Bahkan, jika harga jual di Jakarta mencapai Rp3.000 per kg jagung
kering, maka Bulog diminta menaikkan harga beli Rp2.700 kg.
"Bulog, cek harga di Jakarta, bapak jangan untung banyak, kecil yang
penting BEP pun enggak apa-apa demi para petani. Nanti kan Rp2.500, beli
sekarang. Kalau bapak jual lepas nanti Rp3.000, ambil Rp2.700, itu
imbauan Bapak Presiden ya, ambil Rp2.700," terangnya.
Saat ini, Amran menerangkan, harga jual jagung kering dari petani
terlalu rendah dengan hanya Rp2.100 per kg. Sedangkan untuk jagung basah
hanya dihargai sebesar Rp1.500 per kg.
"Saya sudah bincang-bincang dengan petani. Ini harga jagungnya hanya
Rp2.100 per kg kering, pipil kering. Artinya apa, kalau ini basah,
harganya sekitar Rp1.500 per kg. Kalau impor sama dengan memperkuat
petani negara lain, pilih mana, petani kita atau petani negara lain?
Petani kita," tutur dia.
Selain Bulog, Mentan juga meminta kepada para pengusaha pakan ternak
lokal untuk menyerap jagung-jagung dalam negeri. Apalagi luas lahan
jagung tahun ini juga naik. "Luasan jagung tahun lalu hanya 3,8 juta
hektare (ha), sampai hari ini itu sudah mencapai 4,4 juta ha, artinya
ada kenaikan 600 ribu ha," pungkas dia.
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/08/01/153123/bulog-diminta-serap-jagung-petani-lokal-hingga-rp2-500-kg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar