Kepala
Sub Divisi Regional (Kasubdivre) Bulog Banyumas, Jawa Tengah (Jateng)
Sugeng Rahayu mengatakan, kecilnya realisasi tersebut, akibat wilayah
Jateng yang terkena banjir dan keterlambatan masa tanam gabah di akhir
Februari 2014. ”Pada awal Februari 2014, di wilayah Jateng terkena
bencana banjir, sehingga wilayah kita jadi rebutan pedagang beras dari
luar Jateng,” ujar Sugeng Rahayu kepada Forum Wartawan Bulog (Forwabul)
di Kantor Subdivre Bulog Banyumas, Jateng, Rabu (30/4).
Ia
memaparkan, seperti Pati, yang juga terkena banjir, juga menjadi daerah
rebutan para pedagang beras dan gabah dari luar, sehingga mitra-mitra
penggilingan padi dan beras dari luar Jateng bisa masuk ke Divre Bulog
Kadipaten Banyumas. ”Penyerapan pengadaan beras di sini memang saling
berkaitan. Petani masih mengandalkan untuk pengadaan beras saja. Karena
apa? Supply (pasokan) beras di tingkat petani, masih sedikit karena
masih masuk masa panen di bulan Maret 2014,” kata Sugeng.
Realisasi
pengadaan beras di Kadipaten Banyumas hingga akhir April 2014, mencapai
24.633,105 ton. Capaian tersebut, masih jauh dari perkiraan penyeraapan
Divre Bulog Kadipaten Banyumas Semester I (mulai awal Mei hingga akhir
Juni 2014 sebesar 33,240,877 ton. ”Untuk itu, kita harus melakukan
langkah-langkah untuk bisa menambah kemampuan dalam pengadaan beras. Ini
dari sisi pengadaan. Kalau dari wilayah, Subdivre Kadipaten Banyumas,
saat ini ada 9 (sembilan) gudang dengan kapasitas 64.500 ton dan
membawahi 4 (empat) Kabuaten, yaitu Cilacap, Banyumas, Banjarnegara dan
Purbalinga,” ungkapnya.
Dari
sembilan gudang itu, sambungnya, Divre Kadipaten Banyumas memiliki
empat Unit Penggilingan Gabah dan Beras atau UPGB. Keempat UPGB tersebut
berlokasi di Purbalingga, Klahang, Gumilir, dan Lomais. ”Kalau dirinci,
realisasi pengadaan beras sebanyak 24.663,105 ton itu, terdiri dari
mitra kerja pengadaan (MKP) yang mencapai 18.915,990 ton. Sementara,
dari UPGB sebanyak 4.382,115 ton, dari Satuan Tugas (Satgas) Bulog
sebanyak 885 ribu ton dan dari non MKP sebesar 40 ton, seperti dari
koperasi,” jelas Sugeng.
”Memang
kalau dari UPGB belum bisa memenuhi target keseluruhan pengadaan beras.
Tetapi kita sudah mengupayakan dari UPGB ini, karena UPGB bisa
menjangkau kepada mitra penggilingan baik yang skala besar maupun
kecil,” ucapnya.
Sugeng
menyebutkan, seperti di Cilacap, mitra kerja Divre Bulog Kabupaten
Banyumas masih masih sedikit sekali. ”Kemarin, kita opimalkan dan
mendata penggilngan-penggilingan yang belum menjadi mitra kerja kita
dari beberapa hasil kita datang ke lapangan, bahwa kita mendapat sekitar
11 calon mitra penggilingan-pengilingan kecil baru,” terangnya
Ia
mengahrapkan dengan dikombinasikan kinerja antara UPGB dan Satgas Bulog
dengan penggilingan tersebut, bisa menambah kemampuan penyerapan beras
di wilayah Kadipaten Banyumas. ”Kepada mitra-mitra kerja Subdivre
Kabupaten Banyumas, saya harapkan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa
menyerap hasil panen gabah di wilayahnya masing-masing. Memang, karena
di beberapa daerah terjadi banjir pada saat masa panen,
pedagang-pedagang dari luar daerah banyak yang masuk ke Banyumas,”
tandasnya.
http://infopublik.org/read/76698/realisasi-pengadaan-beras-di-banyumas-sangat-kecil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar