Jumat, 30 Mei 2014

Tinggalkan Janji DKI, Jokowi Nyapres

Sumber: Intisari-Online.Com
Sumber: Intisari-Online.Com
Iklan anonim yang isinya menagih janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan masa jabatanya selama lima tahun di DKI Jakarta, kian ramai 

Akibat iklan tersebut, dikabarkan mantan Wali Kota Solo itu marah dan berencana melaporkan pihak-pihak yang memproduksi dan menayangkan iklan tersebut. Fenomena ini menandakan, masyarakat menyoal kredibilitas dan konsistensi Jokowi dalam janji-janji kampanyenya untuk DKI. (Sumber: Headline & Lihat juga: MediaUtama)

Setahun setengah pasca pelantikan dirinya sebagai walikota Solo, Jokowi meninggalkannya dan mengejar jabatan yang lebih tinggi sebagai Gubernur Jakarta. Meski tidak ada kaitannya secara langsung antara Jokowi sebagai Gubernur Ibu Kota dengan Solo, namun Jokowi bisa meyakinkan masyarakat, bahwa majunya sebagai Gubernur DKI juga demi kemajuan kota Solo?

Setahun setengah juga Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI, namun jabatan kepala Negara (presiden) tampak begitu menggoda. Menggunakan lagu lama, Jokowi maju sebagai calon presiden untuk kepentingan Ibu Kota Juga? Klaim Jokowi, ada kaitannya antara janji-janji di Jakarta dengan pencapresannya.

Jauh sebelumnya, hembusan rencana Jokowi maju sebagai capres sudah diprediksikan oleh banyak kalangan, khususnya yang saat itu menolak Jokowi maju sebagai Gubernur. Beralasan tmereka mengetahui rack-record Jokowi yang tidak layak. Kalangan yang saat itu menyampaikan prediksi yang demikian, dinilai oleh banyak pihak sebagai penfitnah Jokowi. Kini, terbukti sudah. Jokowi maju sebagai calon presiden.

Menjadi pertanyaan bersama, bagaimana pihak-pihak yang saat itu menilai kalangan yang menolak Jokowi sebagai gubernur DKI dengan alasan mengetahui track-record dan rencana besar Jokowi, termasuk rencana sebagai calon presiden, akankah mereka tetap menilai kalangan yang demikian sebagai penfitnah, karena nyata-nyata prediksi mereka telah terbukti?

Pada kesempatan yang berbeda, dalam video yang banyak tersebar di Youtobe atau di internet, Jokowi sendiri mengaku apabila dirinya tidak pantas dan tidak akan mampu mengurus Indonesia yang begitu besar, karena dia sendiri mengatakan apabila menyeleaikan Jakarta pun telah membuatnya pusing dan sangat berat. (Sumber: DataValid)

Pengakuan ketidakmampuan Jokowi mengurus Indonesia juga mendapat penilaian dari Jusuf Kalla saat itu. Jusuf Kalla mengatakan, Jokowi belum pantas, dan sangat tidak pantas apabila saat ini maju sebagai calon presiden. Itu termasuk perbuatan khianat, karena janji-janjinya Jokowi untuk Jakarta pun belum terpenuhi, dan Jakarta masih bermasalah. (Sumber: BeritaVideo)

PKB Muhaimin Iskandar yang dikenal “licik” oleh publik, hingga Gus Dur mengeluarkan wasiat pengaharaman PKB Muhaimin Iskandar, juga memberikan penilaian yang sama dengan Jusuf Kalla. Menurut PKB, Jokowi belum pantas maju sebagai calon presiden. Tapi, sekarang ini PKB justru berubah dan berharap menjadi menterinya Jokowi. Bagaimana PKB ini!?

Terkait janji-janji Jokowi, Ketua Tim Advokasi Jakarta Baru, Habibruokhman, menilai wajar jika ada sekelompok masyarakat yang menagih janji-janji Jokowi untuk menyelesaikan persoalan Jakarta. Sebab, Jokowi belum menyelesaikan janji-janjinya namun memilih untuk menjadi calon presiden (capres) dari PDIP.

Kredibilitas Jokowi sebagai True Leader sebenarnya patut dipertanyakan, bukan hanya Agenda yang menjadi isapan jempol belaka, ketika “Janji” selama kampanye menjadi bualan, juga inkonsistensi Jokowi ini yang sebenarnya PATUT dipertanyakan. (Baca Juga: News)

Meski demikian, diakui Jokowi sebagai gubernur emiliki gaya yang khas, setidaknya menurut media. Cira khas Jokowi diantaranya hobi blusukan. Blusukan Jokowi, berbeda dengan blusukan kita. Blusukan Jokowi ada anggarannya, minimal 5 miliar setiap bulan. Cuma jalan-jalan ke pasar diongkosin 5 miliar, siapa yang gak mau? Itulah kepintaran atau ciri khas Jokowi….(Sumber Bacaan: Republika)

Baiklah, berikut ini 19 janji Jokowi saat kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta dulu seperti yang dimuat oleh situs resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 24 September 2012. Di mana, situs ini memuat hasil catatan dari Harian Terbit selama Jokowi berkampanye.

1. Tidak memakai Voorijder untuk merasakan juga kemacetan

2. Hanya 1 jam di kantor. Selebihnya, meninjau pelayanan publik di lapangan.

3. Tidak tersinggung dengan pertanyaan wartawan yang menyudutkan pihaknya

4. Tidak memberikan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja memukul warga.

5. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta

6. Memberikan honor tambahan kepada Ketua RT/ RW di Jakarta sebanyak Rp 500 ribu per bulan, dan asuransi kesehatan.

7. Memberikan asuransi kesehatan kepada semua anggota RT/RW.

8. AKAN MEMIMPIN JAKARTA SELAMA LIMA TAHUN. TIDAK AKAN MENJADI KUTU LONCAT DENGAN MENGIKUTI PEMILU 2014. 

 (Jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri, 20 September 2012) 

9. Membangun perkampungan yang sehat dan layak huni. Hunian di bantaran Sungai Ciliwung di desain menjadi kampung susun. Melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa melakukan penggusuran. (Debat Calon Gubernur DKI Jakarta, 14 September 2012)

10. Mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap kelurahan. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.

11. Memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus. Merintis MRT/subway. Busway diubah menjadi railbus yang berkapasitas lebih besar. Dengan demikian yang bergerak warga bukan mobil.

12. Membangun Mal PKL, Ruang Publik & Revitalisasi Pasar Tradisional sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. (Jakarta, 18 September 2012)

13. Membangun kebudayaan warga kota berbasis komunitas. Merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia.

14. Membenah birokrasi bersih dan profesional agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional.

15. Memberikan pendidikan gratis Kartu melalui kartu Jakarta Pintar. Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA. Program ini telah berhasil diterapkan di Solo selama 5 tahun. (Kampanye di Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, 29 Juni 2012).

16. Melegalkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak diakui oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau tanah ilegal. (Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, 15 September 2012)

17. Melakukan redesain total dengan membangun Jakarta dari kampung-kampung. (Menteng Dalam, 14 September 2012).

18. Setiap kampung punya ruang publik, ruang hijau, serta drainase memadai dan punya tangki pembuangan komunal. (Menteng Dalam, 14 September 2012)

19. Melanjutkan program Kanal Banjir Timur serta pembangunan tanggul di tiap

http://politik.kompasiana.com/2014/05/30/tinggalkan-janji-dki-jokowi-nyapres-658657.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar