Rabu, 28 Mei 2014

Strategi Pemerintah Tangkal Gejolak Harga Jelang Lebaran

Pemerintah menjamin harga dan stok pangan terjaga menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri pada beberapa bulan ini. Pemerintah pun bakal menggandeng dua perusahaan pelat merah untuk menjaga ketersediaan bahan pangan.


"Insya Allah, tidak akan terjadi gejolak yang berlebihan, khususnya barang dan komoditas tertentu," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT), di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin 26 Mei 2014.

Menurut CT, Kementerian Perdagangan dan BUMN diminta melakukan operasi pasar guna menjaga stabilitas harga. Sebab, semakin dekat hari perayaan, jamak terjadi aksi spekulan yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Bukan saat setelah harga naik, tetapi sebelum harga naik untuk menjamin bahwa para pedagang tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Artinya, tidak mengambil keuntungan yang berlebihan adanya spekulasi tersedianya kebutuhan barang pokok," kata dia.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memperkirakan bakal ada kenaikan harga sekitar 5-10 persen menjelang Ramadan hingga hari raya Idul Fitri. Guna mengantisipai lonjakan harga tak terkendali, Kemendag akan berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas di 33 provinsi. 
"Kami akan memberikan referensi harga. Jadi, tidak terjadi spekulasi yang memberatkan masyarakat. Lalu, kami akan mengadakan secara intensif, setidaknya antara 22-26 Juli kami pakai supaya bisa menjaga jangan ada spekulasi," kata dia.
Mantan dubes Indonesia untuk Jepang itu berencana akan menggandeng perusahaan RNI dan Bulog untuk menyediakan bahan pangan tersebut. 
"Misalnya, Bulog Mart ada beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula. Warung RNI juga akan menyiapkan gula," kata dia. 
http://www.radar-indo.com/2014/05/strategi-pemerintah-tangkal-gejolak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar