"Insya Allah, tidak akan terjadi gejolak yang berlebihan, khususnya
barang dan komoditas tertentu," kata Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Chairul Tanjung (CT), di kantor Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin 26 Mei 2014.
Menurut CT, Kementerian Perdagangan dan BUMN diminta melakukan
operasi pasar guna menjaga stabilitas harga. Sebab, semakin dekat hari
perayaan, jamak terjadi aksi spekulan yang mengambil kesempatan dalam
kesempitan.
"Bukan saat setelah harga naik, tetapi sebelum harga naik untuk
menjamin bahwa para pedagang tidak mengambil kesempatan dalam
kesempitan. Artinya, tidak mengambil keuntungan yang berlebihan adanya
spekulasi tersedianya kebutuhan barang pokok," kata dia.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memperkirakan
bakal ada kenaikan harga sekitar 5-10 persen menjelang Ramadan hingga
hari raya Idul Fitri. Guna mengantisipai lonjakan harga tak terkendali,
Kemendag akan berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas di 33 provinsi.
"Kami akan memberikan referensi harga. Jadi, tidak terjadi
spekulasi yang memberatkan masyarakat. Lalu, kami akan mengadakan secara
intensif, setidaknya antara 22-26 Juli kami pakai supaya bisa menjaga
jangan ada spekulasi," kata dia.
Mantan dubes Indonesia untuk Jepang itu berencana akan menggandeng
perusahaan RNI dan Bulog untuk menyediakan bahan pangan tersebut.
"Misalnya, Bulog Mart ada beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula. Warung RNI juga akan menyiapkan gula," kata dia.
http://www.radar-indo.com/2014/05/strategi-pemerintah-tangkal-gejolak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar