Kamis, 23 April 2015

Genjot Penyerapan, Bulog Banyumas Maksimalkan Peran UPBG

BULOG Subdivisi Regional (Subdivre) Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menggenjot penyerapan dengan memaksimalkan peran Unit Pengelolaan Gabah dan Beras (UPGB). Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penyerapan di
Jateng selatan pada musim panen sekarang.

Humas Bulog Banyumas M Priyono mengungkapkan bahwa Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat datang ke Banyumas akhir pekan lalu untuk melakukan sidak terhadap penyerapan pangan di Jateng selatan. "Dirut memerintahkan agar penyerapan dipercepat dan sebanyak-banyaknya. Atas instruksi tersebut, Bulog Banyumas akan memaksimalkan peran UPGB," kata Priyono, hari ini.

Dijelaskan oleh Priyono, ada empat UPGB yang ada di Banyumas yakni di Banyumas dan  Purbalingga masing-masing satu serta di Cilacap ada dua. "Empat unit UPGB tersebut bakal menyerap beras yang tidak standar dan nantinya diolah agar sesuai dengan Inpres no 5 tahun 2015. Sehingga diharapkan akan lebih cepat menyerapnya. Sebab, beras-beras yang ada di
pasaran bakal diolah oleh UPGB," ujarnya.

Menurut Priyono, kalau selama ini penyerapan hanya 100 ton per hari, maka diharapkan akan ditingkatkan menjadi 300-400 ton per hari. "Kami berharap, empat unit UPGB tersebut dapat bekerja maksimal sehingga penyerapan benar-benar dapat meningkat. Apalagi, sampai sekarang penyerapan yang masuk masih berkisar 1.000 ton setara beras," ungkapnya.

Penyerapan harus cepat dilakukan, sebab saat ini sebagian besar petani sudah selesai panen. Sehingga panenan yang tersisa harus dapat terserap supaya stok di Gudang Bulog bisa lebih banyak. Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Banyumas Tjutjun Sunarti mengungkapkan hingga kini sudah ada 22 ribu hektare (ha) sawah di Banyumas yang memasuki panen. "Sawah yang telah memasuki panen telah mencapai 60% hingga 70% dari luasan total 33 ribu ha. Kami memperkirakan masih ada 11 ribu ha sawah lagi yang bakal memasuki panen," katanya.

Sejauh ini, lanjut Tjutjun, panenan di Banyumas lebih banyak terserap ke pasaran umum jika dibandingkan dengan ke Bulog. Sebab, untuk masuk ke Bulog harus memenuhi standar sesuai dengan Inpres. "Pasar yang menyerap hasil panen di Banyumas tidak hanya di Jateng melainkan juga Jabar seperti Ciamis, Banjarpatroman dan Tasikmalaya. Sebetulnya kami berharap agar Bulog Banyumas memaksimalkan penyerapan dari Banyumas," tandasnya.

http://www.mediaindonesia.com/misore/read/1094/Genjot-Penyerapan-Bulog-Banyumas-Maksimalkan-Peran-UPBG/2015/04/20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar