Kamis, 16 April 2015

Ketua KTNA: Harga Gabah Anjlok Bukan Salah Bulog

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Winarno Tohir membantah anjloknya harga gabah dikarenakan Bulog tidak menyerap gabah petani.

"Bulog tidak mungkin membeli harga diatas HPP (harga pembelian pemerintah, red) atau membeli gabah atau beras yang di bawah standar," cetus Winarno kepada wartawan, Rabu (15/4)

Jika di beberapa daerah berhembus isu bahwa harga gabah jatuh, namun Bulog tidak membelinya, menurut Winarno hal tersebut tidaklah benar. Yang terjadi adalah harga jatuh karena kualitas gabah di bawah standar semisal kadar air yang hanya 30 persen.

"Jika demikian keadaanya, maka apa yang dilakukan oleh Bulog sudah on the track, sesuai Inpres yang ada," sambungnya.

Dipaparkan Winarno, dari hasil pendataan KTNA di seluruh daerah, harga gabah saat ini memang sangat bervariasi. Ada yang di bawah standar dan ada juga yang di atas HPP. Bahkan di beberapa kecamatan saja ada yang harganya tidak sama.

"Tetapi sekali lagi, kalau Bulog belum banyak penyerapannya itu bukan salah Bulog, karena Bulog terikat pada Inpres," terangnya.

Pengamat Ekonomi Pangan, Khudori menilai tidaklah mungkin bila Bulog membeli di atas HPP. "Yang tak memungkinan adalah Bulog dapat membeli gabah di luar kualitas," sambungnya.

Dalam Inpres No. 5 tahun 2015 sudah jelas mengatur bahwa harga sesuai kualitas. Misalkan, persyaratan kadar air dan butir hampa/ kotoran untuk gabah. Sedangkan untuk gabah sudah diatur kadar air, derajat sosoh, broken, butir menir.

"Kalau terdapat harga gabah di bawah HPP maka Bulog wajib membeli sesuai HPP sepanjang memenuhi persyaratan Inpres. Tidak mungkin Bulog membeli gabah atau beras berkualitas rendah dengan harga standar, karena akan membuat Bulog rugi," tutup Khudori.


http://skalanews.com/berita/detail/217020/Ketua-KTNA-Harga-Gabah-Anjlok-Bukan-Salah-Bulog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar