Rabu, 15 April 2015

Harga Gabah Petani Masih Dihargai Bulog


Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Winarno Tohir membantah soal isu yang menyebut jika Bulog tak menyerap gabah dari petani.

Pasalnya Bulog masih tetap menyerap gabah petani. Namun Bulog harus patuh terhadap Inpres Nomor 5 tahun 2015. "Bulog tidak mungkin membeli harga diatas HPP atau membeli gabah atau beras yang dibawah standar," kata Winarno dalam keterangan persnya, Rabu (15/4/2015).

Menurutnya, jika ada beberapa wilayah yang gabah petaninya tidak diterima oleh Bulog maka hal itu disebabkan karena kualitas gabahnya dibawah standar yang berlaku yakni kadar airnya 30 persen. "Jika demikian keadaannya, maka apa yang dilakukan oleh Bulog sudah on ther track, sesuai Inpres yang ada," katanya.

Winarno mengatakan, berdasarkan hasil laporan harga gabah di seluruh Indonesia bervariasi. Ada wilayah yang Harga dibawah Pembelian Pemerintah (HPP) karena kualitasnya dibawah standar, ada yang di atas HPP. Namun rata-rata masih diatas HPP.

Bahkan untuk satu kabupatern saja, beberapa kecamatan juga memiliki harga yang tidak sama. "Tetapi sekali lagi, kalau Bulog belum banyak penyerapannya, itu bukan salah Bulog, karena Bulog terikat pada Inpres," ujar Winarno.

Penyebab bervariasinya harga, karena memang tergantung kualitas gabah yang ada. Selain itu juga karena musim panen kali ini tidak serentak. Begitupun, sebenarnya kondisi ini sangat menguntungkan petani, sebab panen yang tidak bersamaan, maka harga gabah bisa lebih tinggi.

Sependapat dengan Winarno, pengamat ekonomi pangan Khudori mengatakan bahwa tidak mungkin Bulog membeli di atas HPP.

"Yang memungkinkan adalah Bulog dapat membeli gabah di luar kualitas dengan tabel rafaksi di wilayah dimana Bulog mempunyai Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB) yang memadai," katanya.

http://nasional.inilah.com/read/detail/2196140/harga-gabah-petani-masih-dihargai-bulog


Tidak ada komentar:

Posting Komentar