Sekretaris Asosiasi Perberasan
Banyumas (APB), Faturrahman mengatakan sejak memasuki bulan April ini,
Bulog Sub Divre IV Banyumas melakukan pembelian beras dari Mitra Bulog,
namun karena ketatnya kriteria dari Bulog Banyumas, maka sejumlah Mitra
Bulog ditolak berasnya.
Kondisi ini
menyebabkan penyerapan beras belum optimal, terlebih saat ini harga
beras atau gabah di tingkat petani masih terbilang belum tinggi
dibandingkan dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) 2015.
Karena
banyak petani di wilayah Banyumas sedang panen, selain itu menurut
Faturahman gabah kering panen (GKP), cukup rendah yakni berkisar Rp
3.500 perkilogram.
Karena kadar air yang
tinggi, sehingga proses pengeringan lama. Ditambah hujan yang hampir
setiap hari terjadi di Banyumas, sehingga sejumlah tempat penjemurah
gabah di pengilingan penuh.
Padahal ungkap
Faturahman, Bulog yang ada di Jawa Barat, tidak terlalu ketat dalam
pembelian beras dari Mitra Bulog. Sehingga Mitra Bulog di Banyumas,
menjual berasnya ke Mitra Bulog yang ada di Jawa Barat, seperti di
wilayah Tasik.
“ Yach harapan kita pemasokannya
jangan dipersulit, banyak yang pada berasnya ditolak. Yang menjadi
ironis sekali justru Jawa Barat lebih kenceng penyerapanya,
barang-barang (beras ) yang ada di Banyumas akhirnya dilarikan ke Jawa
Barat,”kata Faturahman Rabu (8/4/2015).
http://www.rri.co.id/post/berita/155208/ekonomi/mitra_bulog_banyumas_keluhkan_aturan_ketat_pasok_beras.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar