Tingginya harga beras di pasar yang melebihi HPP, bukan menjadi
satu-satunya penyebab Bulog kesulitan melakukan pengadaan beras maupun
gabah di lapangan.
Kepala Subdivre Bulog Lebak Herman Sadik
membenarkan bahwa harga beras maupun gabah di lapangan memang lebih
tinggi dibanding HPP, bahkan selisih yang cukup lebar sudah dimulai pada
saat awal panen.
Adapun, karena di kawasannya panen dimulai lebih
dini, banyak pengusaha dari luar wilayah Banten yang sudah mengantre
untuk memborong gabah. Pada akhirnya, itu menjadi hambatan penyerapan.
Masalah kualitas juga memiliki dampak yang membuat penyerapan agak
sulit, kata Herman.
Bulog memang cukup tegas dalam penerapan standar
kualitas. Berdasarkan Inpres baru tersebut, pembelian gabah kering
panen diperuntukkan untuk yang memiliki kadar air maksimum 25% dan kadar
hampa maksimum 10%.
Sedangkan untuk gabah kering giling, kualitas
kadar air maksimum sebesar 14% dan kotoran maksimum 3%. Adapun untuk
pembelian beras, kualitas kadar air maksimum sebesar 14% dan butir patah
maksimum 20%.
Menurut Herman Sadik, gabah maupun beras dari petani
mau tidak mau haris ditolak jika tidak memenuhi persyaratan tersebut.
Peraturan kandungan kadar air sendiri berpengaruh terhadap ketahanan
gabah/beras pada waktu penyimpanan.
Yang menjadi kendala adalah
ketika terjadi hujan. Di Lebak, sudah 3 hari berturut-turut hujan,
sehingga petani susah melakukan pengeringan, kata Herman.
+
Kepala
Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Neng Nurcahyati
mengatakan kondisi yang terjadi adalah, rice milling unit (RMU) yang ada
masih sangat terbatas, fasilitasi RMU juga belum optimal, sementara itu
kebutuhan dryer juga sangat tinggi ketika memasukimusim hujan.
Pihaknya
saat ini sedang mengupayakan untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas
pascapanen tersebut melalui APBN, terutama untuk fasilitasi RMU dan
lantai jemur, sebagai antisipasi masalah-masalah yang menjadi kendala
saat ini.
http://indonesia.shafaqna.com/ID/ID/380533-Selain-Tingginya-Harga-Ini-Penyebab-Lain-Bulog-Sulit-Lakukan-Pengadaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar