Senin, 10 Maret 2014

Apa Efek Beras Vietnam Berklorin pada Kesehatan



Hasil pengujian laboratorium terhadap beras impor asal Vietnam menemukan kandungan zat kimia klorin yang ditengarai membahayakan kesehatan. Dokumen yang diperoleh Tempo menyebutkan setiap 1 kilogram beras dari lima sampel asal Vietnam dan pasar beras yang diuji mengandung klorin seberat 28,772-107,909 miligram. 

Lantas, apa dampaknya bagi kesehatan manusia?
Bahaya beras berklorin sempat terungkap di Tangerang, Banten, pada Januari 2007. Wali Kota Tangerang saat itu, Wahidin Halim, menggandeng peneliti dari Institut Pertanian Bogor untuk memastikan dampak klorin pada beras bagi kesehatan tubuh penyantapnya. Sebagian pakar menyatakan klorin bisa membuat pembuluh darah tersumbat dan memicu serangan jantung. Klorin juga berpotensi membentuk trihalometan yang karsinogenik atau bisa memicu kanker.

Konsentrasi zat aktif klorin, yakni asam hypochlorous, yang antimikroba dan tergolong cepat bereaksi, adalah fungsi dari derajat keasaman (pH). Pada pH 6,5-7, zat aktif itu bisa 80-95 persen dari konsentrasi klorin bebas. Namun, pada pH yang lebih dari delapan, konsentrasinya harus jauh lebih kecil. Masalahnya, kata Wahidin, konsentrasi klorin harus dimonitor kalau tidak ingin menanam bom waktu di dalam tubuh. "Apalagi sejauh ini belum ada standardisasi tentang batas maksimum kandungan klorin dalam beras," kata Wahidin.

Selain sebagai agen pemutih, klorin terkenal sebagai pembunuh kuman atau germisida dan sangat marak dalam keseharian umat manusia di dunia. Klorin bahkan berkembang menjadi satu di antara senjata paling tepercaya dalam memerangi penyakit menular dari air, seperti kolera, tipoid, disentri, dan hepatitis A. Dalam produk makanan, klorin digunakan dalam bentuk gas atau larutan pemutih untuk menghambat dan mengenyahkan tidak saja bakteri, tapi juga banyak jenis virus dan protozoa, lewat proses oksidasi.

Klorin memainkan peran sangat penting dalam produksi, pemrosesan, transportasi, dan penyiapan berbagai jenis makanan sehingga aman disantap. Inovasi penggunaan klorin juga terus dikembangkan, seperti menyusupkannya ke dalam pakan babi dan sapi siap potong. Asupan dosis rendah itu mampu membunuh bakteri merugikan, Salmonella typhimurium dan Escherichia coli 0157:H7.

http://www.tempo.co/read/news/2014/03/10/090560951/Apa-Efek-Beras-Vietnam-Berklorin-pada-Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar