Ribut-ribut
masuknya beras impor asal Vietnam memasuki babak baru. Hasil pengujian laboratorium
yuang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan
menemukan kandungan zat kimia klorin yang berbahaya pada beras-beras tersebut.
Menurut sumber Tempo, beras berklorin tersebut ditemukan setelah aparat mengujinya di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Subang, Jawa Barat, pada 18-26 Februari 2014.
Sumber tersebut mengatakan penyidik Bea dan Cukai menguji kandungan zat kimia pada beras tersebut setelah menemukan sejumlah kejanggalan. “Sebagai pembanding, beberapa penyidik terbang ke Vitnam mencari sampel beras,” kata sumber itu.
Pengujian dilakukan pada tiga sampel beras asal Vietnam dan dua sampel yang diambil acak dari Pasar Beras Cipinang. Lima sampel beras ini diuji untuk mengetahui kandungan klorin atau zat pemutih. Zat tersebut banyak dipakai agar beras terlihat kinclong.
Menurut sumber Tempo, beras berklorin tersebut ditemukan setelah aparat mengujinya di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Subang, Jawa Barat, pada 18-26 Februari 2014.
Sumber tersebut mengatakan penyidik Bea dan Cukai menguji kandungan zat kimia pada beras tersebut setelah menemukan sejumlah kejanggalan. “Sebagai pembanding, beberapa penyidik terbang ke Vitnam mencari sampel beras,” kata sumber itu.
Pengujian dilakukan pada tiga sampel beras asal Vietnam dan dua sampel yang diambil acak dari Pasar Beras Cipinang. Lima sampel beras ini diuji untuk mengetahui kandungan klorin atau zat pemutih. Zat tersebut banyak dipakai agar beras terlihat kinclong.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2007, klorin dilarang dicampur dalam beras. Namun salinan dokumen hasil laboratorium yang diterima Tempo menunjukkan setiap satu kilogram beras dari lima sampel mengandung klorin 28,772-107,909 miligram.
Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Susiwijono Moegiarso, tidak menyangkal ada uji laboratorium tersebut. “Tapi saya belum tahu hasilnya,” ujarnya.
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/10/090560874/Beras-Vietnam-Diduga-Mengandung-Klorin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar