Selasa, 04 Maret 2014

Ini Penyebab Garam Hingga Bawang Putih Dipasok dari Singapura

Singapura hingga kini menjadi pelabuhan pengumpul (hub port) dalam perdagangan regional Asia Tenggara maupun internasional. Sehingga, bukan hal yang aneh apabila Negeri Singa tersebut bisa memasok atau mengekspor ulang produk-produk pertanian, seperti bawang putih hingga garam meski Singapura tak memproduksinya.

Kepala Bidang Hortikultura Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Benny Kusbini mengatakan, hal itu terjadi karena adanya barang dari negara pertama yan dipindahkapalkan atau transhipment di Singapura. Hal ini juga terjadi untuk produk-produk pangan yang akan dikirim ke Indonesia.

"Saya tegaskan, bawang putih itu dari China, bukan dari Singapura, itu kapal transit saja, kapal dari pelabuhan China, lalu ke Hanoi, Singapura. Singapura nggak punya, 1.000% salah kalau kita impor bawang putih dari Singapura," katanya kepada detikFinance, Selasa (4/3/2014)

Menurut Benny, yang terjadi selama ini praktik transhipment sesuatu yang biasa demi efisiensi distribusi barang. Biasanya kapal-kapal besar dari China yang membawa barang ekspor ke Eropa atau Timur Tengah juga membawa barang ekspor untuk negara Asia Tenggara seperti Indonesia.

Saat di Singapura, kapal-kapal besar itu membongkar dan menurunkan kontainer yang akan dikirim ke Indonesia. Kontainer asal China seperti yang berisi bawang putih, garam, dan sebagainya dikirim ke Indonesia dengan kapal yang lebih kecil ke pelabuhan Indonesia yang memang tak mampu menampung kapal-kapal ukuran besar karena pelabuhannya dangkal.

"Jadi biasanya ada kapal yang berangkat dari China, ada tujuan Indonesia, Eropa, Afrika, lalu dipindahkapalkan ke kapal yang kecil di Singapura. Namun country of origin-nya tetap dari China, bukan dari Singapura," katanya.

Benny mengatakan, hal ini merupakan keunggulan Negeri Pulau tersebut. Pada era Presiden BJ Habibie sempat ada rencana membangun pelabuhan utama di Batam sebagai hub utama di Indonesia. Sehingga mendorong peningkatan usaha pelayaran di dalam negeri.

Kini memang ada upaya menekan transhipment barang-barang yang diimpor ke Indonesia di antaranya dengan pembangunan Pelabuhan Kalibaru, Jakarta Utara. Pelabuhan Kalibaru akan memiliki kedalaman 16 meter sehingga bisa disinggahi kapal-kapal besar.

Seperti diketahui, dari total impor garam di Januari 2014, garam dari Singapura sebanyak 3,1 ton dengan nilai US$ 17 ribu. Tahun 2013 lalu, impornya mencapai 9 ton atau US$ 16 ribu.

Impor Bawang putih Januari 2014 mencapai 30.790 ton atau US$ 22,2 juta. Impor berasal dari China 30.734 ton atau US$ 22,2 juta dan Singapura 55,8 ton atau US$ 24 ribu.

http://finance.detik.com/read/2014/03/04/140212/2514830/4/ini-penyebab-garam-hingga-bawang-putih-dipasok-dari-singapura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar