Rapat antara Komisi IX DPR dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan direksi
18 BUMN berjalan 'panas'. Dalam rapat tersebut, Dahlan dicecar oleh
anggota Komisi IX soal outsourcing di BUMN.
Anggota Komisi IX dari Fraksi PKS yaitu Indra menilai, masih banyak terjadi modus pelanggaran sistem outsourcing di BUMN yang merugikan karyawan.
"Realita sekarang, hampir seluruh perusahaan BUMN jalankan praktik outsourcing.
Penyalur atau borongan pekerjaan, dengan kamuflase sebagai anak usaha,
cicit perusahaan," kata Indra saat rapat kerja di Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Adanya pelanggaran-pelangaran yang terjadi, membuat penghasilan dan kesejahteraan para pekerja outsourcing BUMN ikut terabaikan. Tidak hanya masalah keuangan yang menimpa pegawai outsourcing. Indra memperoleh laporan ada buruh yang harus bercerai karena berstatus outsourcing.
"Kami setiap hari dapat SMS, buruh dari Sabang sampai Merauke. Mereka ada yang bercerai karena status karyawan outsourcing dan kontrak," kata Indra.
Indra pun sempat kesal dengan pernyataan Dahlan terkait kelangsungan nasib pekerja outsourcing. Ia kesal karena Dahlan mengaku tidak bisa memaksa atau mengintervensi BUMN terkait persoalan outsourcing seperti PHK.
"Nggak
perlu lempar bola. Kita sebentar lagi mau reses. Kapan pikirkan nasib
mereka. Kalau perjelasan pak Pahlan normatif, penafsiran direksi
normatif juga," sebutnya.
Menanggapi kritikan anggota DPR, Dahlan pun memberi lampu hijau untuk mengawasi sistem tenaga kerja outsourcing di BUMN. Termasuk duduk bersama antara direksi BUMN yang memiliki karyawan outsourcing dengan anggota Panja outsourcing di Komisi IX DPR.
"Bahwa komisi sudah lakukan rekomendasi dan saya follow up.
Kita bentuk tim pengawas. Kalau Komisi IX bentuk tim pengawas. Silakan
panggil. Bukan hanya kalau kasus yang muncul, seolah-olah buruh benar,
perusahaan pasti salah," kata Dahlan.
http://finance.detik.com/read/2014/03/04/142513/2514884/4/cecar-dahlan-iskan-anggota-dpr-banyak-pegawai-cerai-karena-status-outsourcing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar